Defisit Neraca Dagang Tembus US$ 1 Miliar, IHSG Sulit Menguat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
17 December 2019 12:31
Defisit Neraca Perdagangan Tembus US$ 1 Miliar
Foto: Bursa Efek Indonesia (BEI) (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Rilis data perdagangan internasional periode November 2019 yang sempat memantik aksi beli di bursa saham tanah air pada perdagangan kemarin, berikut juga pagi hari ini, kini tampak sudah berbalik menjadi sentimen negatif.

Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data perdagangan internasional periode November 2019. Sepanjang bulan lalu, BPS mencatat bahwa nilai ekspor mencapai US$ 14,01 miliar, turun 5,67% jika dibandingkan nilai pada November 2018. Kontraksi tersebut lebih dalam ketimbang konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan ekspor terkontraksi atau tumbuh negatif 2,05% secara tahunan.

Sementara itu, nilai impor sepanjang November 2019 tercatat senilai US$ 15,34 miliar, turun 9,24% jika dibandingkan nilai pada November 2018. Kontraksi impor lebih tipis jika dibandingkan dengan konsensus yang memproyeksikan kontraksi hingga 13,41% secara tahunan.

Pada awalnya, pelaku pasar tampak lega melihat fakta bahwa impor Indonesia tidak terkontraksi hingga dua digit seperti yang diperkirakan para ekonom. Hal ini lantas menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi di tanah air masih relatif bergeliat.

Namun, rilis data perdagangan internasional periode November 2019 kemudian berbalik menjadi sentimen negatif. Maklum, neraca dagang Indonesia membukukan defisit senilai US$ 1,33 miliar sepanjang bulan lalu. Defisit tersebut merupakan defisit terbesar kedua pada tahun 2019.

Sementara itu, walaupun kontraksi impor lebih tipis dari perkiraan, tetap saja kontraksi pada bulan lalu merupakan yang kelima secara beruntun. Sementara itu, kontraksi pada ekspor menandai kontraksi yang ke-13 secara beruntun.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular