Airlangga: Global Tak Pasti, Ekonomi ASEAN Sangat Menarik!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
17 December 2019 11:39
Hal itu ditegaskan Airlangga saat menghadiri HUT Asosiasi Emiten Indonesia (AEI).
Foto: Menko Airlangga di BEI. (Syahrizal Sidik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia di antara negara-negara anggota G-20 masih positif di bawah China dan India.

Hal itu ditegaskan
Airlangga saat menghadiri HUT Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) ke-31 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI). Airlangga sebelumnya juga pernah menjabat Ketua AEI periode 2011-2014. Hadir dalam kesempatan itu Wapres RI Ma'ruf Amin.

"Kalau kita lihat indikator yang ada pertumbuhan ekonomi Indonesia dibanding negara G-20, Indonesia masih di nomor tiga, di bawah China dan India," kata
Airlangga, Selasa (17/12/2019).


Beberapa negara anggota G-20 di antaranya Uni Eropa, AS, India, Jepang, Jerman, Korsel, Prancis, Rusia, Indonesia, Turki, Arab Saudi, Australia, dan Afrika Selatan.

Selain itu, mantan Menteri Perindustrian ini juga menyebut ekonomi kawasan ASEAN masih menjadi salah satu yang bidikanĀ investor karena pertumbuhannya.

"Di ASEAN, rata-rata pertumbuhan [ekonomi] masih atas rata-rata global, maka pasar yang dilihat adalah ASEAN.

Airlangga mengatakan ekonomi Indonesia juga mendapatkan sentimen positif dari negosiasi perang dagang fase satu yang sudah disepakati AS dan China.


Selain itu, keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit juga akan mendapatkan kepastian dengan terpilihnya kembali PM Inggris Boris Johnson.

"Tensi di Hong Kong juga akan menjadi pemicu ketidakpastian. ASEAN menjadi sangat menarik, karena di antara ketidakpastian, ASEAN adalah yang stabil," katanya.

"Kalau kita lihat, faktor utama kita adalah neraca perdagangan. Pemerintah mencoba menurunkan defisit migas melalui B30, yang akan menghemat mendekati 10 juta kilo liter atau 6,5 juta dolar," kata Airlangga.

Adapun kontribusi bursa saham Indonesia masih 47% dari total PDB Indonesia. "Kita masih di bawah Thailand, Vietnam, Singapura jauh di atas kita bagaimana meningkatkan jumlah pemain di pasar modal."

Menakar pengaruh deal AS-China fase satu

[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article IHSG Sempat Drop, Airlangga: Pasar Modal Balik ke Jalur Hijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular