Pejabat Teras AS Gagal Yakinkan Pasar, Rupiah Jadi Terkapar

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 December 2019 10:48
Walau AS-China Sudah Pasti Damai, Investor Tetap Wait and See
Ilustrasi Dolar AS dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sepertinya investor masih belum 100% yakin terhadap damai dagang AS-China. Meski akhir pekan lalu Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan damai dagang dengan China sudah tercapai, tetapi belum ada hitam di atas putih. Naskah perjanjian damai AS-China masih disusun.


Namun sejumlah pejabat teras di Negeri Adidaya menegaskan tidak ada masalah yang berarti. Robert Lighthizer, Kepala Kantor Perwakilan Dagang AS, mengungkapkan bahwa naskah kesepakatan damai dagang AS-China tinggal menunggu pemeriksaan yang sifatnya rutin saja. Tidak ada perubahan yang mendasar karena semua sudah disepakati.

"Ini sudah selesai sepenuhnya, pasti," tegasnya, seperti diwartakan Reuters.

Hal serupa juga ditegaskan oleh Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence 'Larry' Kudlow. Dia menyebutkan kesepakatan sudah sepenuhnya tercapai, dan itulah hal yang paling penting.

"Jangan salah, sudah ada kesepakatan. Sudah ada perjanjian. Saat ini tinggal soal penerjemahan dan tidak ada perubahan lagi," tuturnya, seperti diwartakan Reuters.

Kudlow berharap Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping dari China akan menandatangani perjanjian tersebut pada awal Januari. Selepas itu, AS-China akan memulai negosiasi damai dagang fase II.


Namun sepertinya upaya Lighthizer dan Kudlow untuk meyakinkan pelaku pasar di Asia kurang manjur. Investor masih memilih wait and see.

"Investor melihat dinamika pada 12 Desember dengan sukacita. Namun sehari setelahnya, perasaan yang muncul adalah lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban," kata Stephen Gallo, Head of Forex Strategy di BMO Capital Market, seperti diberitakan Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular