
Dapat Suntikan Modal, Apa Kabar Proyek Meikarta?
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
16 December 2019 17:58

Tangerang, CNBC Indonesia - PT Lippo Karawaci Tbk (LPCK) masih fokus menyelesaikan target pembangunan Megaproyek Meikarta. Perkembangan terbaru, Meikarta menyelesaikan seremonial tutup atap (topping off) empat menara dari keseluruhan target 62 menara.
Dalam paparan publik di Hotel Aryaduta, Lippo Vilage Karawaci, Tangerang, Presiden Meikarta yang juga Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya menjelaskan, perseroan optimistis target topping off 62 menara akan tercapai di tahun depan.
Apalagi, kata Ketut, perseroan menggelontorkan investasi cukup besar senilai US$ 188 juta atau sekitar Rp 2,63 triliun dengan kurs Rp 14.000/US untuk menyelesaikan proyek Meikarta.
"Dana tersebut dipakai untuk pembangunan kembali proyek Meikarta, banyak ruang publik yang harus dibangun, termasuk area komersial, apartemen dibangun semua, ada 62 yang sedang dikerjakan saat ini," kata Ketut, Senin (16/12/2019).
Dia berharap, dengan suntikan investasi tersebut, penyelesaian proyek Meikarta untuk topping off 62 menara dapat rampung di tahun 2020.
"Yang sudah topping off 4 Agutsus lalu. Ini akan dipercepat, 2020 semua sudah selesai topping off," tandas Ketut.
Tercatat sejak Februari hingga Desember 2019, sudah terdapat sembilan surat utang (obligasi) yang diterbitkan dengan nilai mencapai US$ 172 juta atau Rp 2,40 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$) dan Rp 585,40 miliar.
Berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), surat utang terakhir didaftarkan pada 11 Desember 2019.
Surat utang paling banyak diterbitkan berupa surat utang jangka menengah (Medium Term Notes/MTN) sebanyak 7 emisi dengan nilai penerbitan sebesar Rp 585,40 miliar. Pertama kali diterbitkan pada Februari dan berlanjut hingga Juni, kemudian baru diterbitkan lagi pada Desember.
Surat utang lainnya yang diterbitkan adalah surat utang jangka panjang dalam denominasi dolar Amerika Serikat. Jumlah seri yang diterbitkan sudah mencapai tiga seri di bulan ini saja. Nilainya pun tak tanggung-tanggung mencapai US$ 172 juta atau setara dengan Rp 2,40 triliun.
(hps/hps) Next Article Waduh! Meikarta Digugat PKPU, Ada Utang Rp 7 T Belum Dibayar
Dalam paparan publik di Hotel Aryaduta, Lippo Vilage Karawaci, Tangerang, Presiden Meikarta yang juga Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya menjelaskan, perseroan optimistis target topping off 62 menara akan tercapai di tahun depan.
Apalagi, kata Ketut, perseroan menggelontorkan investasi cukup besar senilai US$ 188 juta atau sekitar Rp 2,63 triliun dengan kurs Rp 14.000/US untuk menyelesaikan proyek Meikarta.
"Dana tersebut dipakai untuk pembangunan kembali proyek Meikarta, banyak ruang publik yang harus dibangun, termasuk area komersial, apartemen dibangun semua, ada 62 yang sedang dikerjakan saat ini," kata Ketut, Senin (16/12/2019).
"Yang sudah topping off 4 Agutsus lalu. Ini akan dipercepat, 2020 semua sudah selesai topping off," tandas Ketut.
Tercatat sejak Februari hingga Desember 2019, sudah terdapat sembilan surat utang (obligasi) yang diterbitkan dengan nilai mencapai US$ 172 juta atau Rp 2,40 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$) dan Rp 585,40 miliar.
Berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), surat utang terakhir didaftarkan pada 11 Desember 2019.
Surat utang paling banyak diterbitkan berupa surat utang jangka menengah (Medium Term Notes/MTN) sebanyak 7 emisi dengan nilai penerbitan sebesar Rp 585,40 miliar. Pertama kali diterbitkan pada Februari dan berlanjut hingga Juni, kemudian baru diterbitkan lagi pada Desember.
Surat utang lainnya yang diterbitkan adalah surat utang jangka panjang dalam denominasi dolar Amerika Serikat. Jumlah seri yang diterbitkan sudah mencapai tiga seri di bulan ini saja. Nilainya pun tak tanggung-tanggung mencapai US$ 172 juta atau setara dengan Rp 2,40 triliun.
(hps/hps) Next Article Waduh! Meikarta Digugat PKPU, Ada Utang Rp 7 T Belum Dibayar
Most Popular