Bursa Saham Asia Melemah, IHSG Perkasa di Zona Hijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
16 December 2019 16:39
AS-Uni Eropa Berpotensi Memanas
Foto: Gedung Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Selain karena ketidakpastian yang menyelimuti kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China, potensi eskalasi perang dagang antara AS dan Uni Eropa ikut menjadi faktor yang membebani kinerja bursa saham Benua Kuning.

CNBC International melaporkan bahwa AS sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan bea masuk hingga 100% terhadap produk-produk impor asal Eropa. Kantor Perwakilan Dagang AS telah menerbitkan dokumen terkait daftar barang-barang asal Eropa yang dipertimbangkan untuk dikenai bea masuk hingga 100%. Beberapa barang yang menjadi target di antaranya adalah wiski asal Irlandia, Scotch, serta Cognac.

Selain itu, minyak zaitun asal Spanyol, keju asal Prancis, pisau asal Jerman, hingga fillet ikan asal Portugal juga dipertimbangkan untuk dikenakan bea masuk hingga 100%.

Bea masuk ini merupakan buntut dari perselisihan kedua negara dalam hal pemberian subsidi ilegal oleh pemerintah Eropa untuk perusahaan pembuat pesawat terbang Airbus. Untuk diketahui, AS telah lama menuduh bahwa subsidi yang diberikan Uni Eropa untuk Airbus merugikan produsen pesawat terbang AS, Boeing. AS juga mengatakan Uni Eropa telah melanggar peraturan World Trade Organization (WTO) dalam hal pemberian subsidi itu, di mana WTO sendiri telah memenangkan AS dalam gugatannya melawan Uni Eropa.

WTO memutuskan AS menang dalam tuntutannya terhadap Uni Eropa dan membiarkan pemerintahan Presiden Trump menjatuhkan bea masuk sebagai balasan atas pemberian subsidi ilegal oleh Uni Eropa kepada Airbus.

Pada Oktober lalu, AS telah mengenakan bea masuk sebesar 10% untuk pesawat sipil besar dan 25% untuk produk agrikultur dari Eropa. Penerapan bea masuk tersebut diumumkan setelah AS mendapatkan izin dari WTO.

"Sebagai akibat dari kegagalan Uni Eropa untuk menangani subsidi ini, pada 18 Oktober, Amerika Serikat mengenakan bea masuk 10% pada pesawat sipil besar dan 25% pada produk agrikultur dan lainnya dari Uni Eropa," tulis Kantor Perwakilan Dagang AS dalam dokumen yang dipublikasikan pada tanggal 2 Desember. (ank/ank)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular