
Konflik Lotte-Krakatau Selesai, Lotte Siap Investasi Rp 11 T
Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
13 December 2019 16:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan persoalan tumpang-tindih lahan pabrik PT Lotte Chemical Indonesia yang berdiri di atas lahan milik PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) sudah selesai sehingga Lotte siap berinvestasi tahun depan dengan nilai mencapai US$ 820 juta atau Rp 11,48 triliun.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan saat dirinya masuk di BKPM, ada Rp 708 triliun potensi investasi eksisting yang belum terealisasi di Indonesia.
Salah satunya adalah persoalan Lotte yang berinvestasi US$ 4,2 miliar atau setara dengan Rp 59 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Realisasi investasi Lotte dengan nilai 'babon' tersebut, kata Bahlil, akan direalisasikan terlebih dahulu pada 1 Januari tahun depan yakni US$ 820 juta atau Rp 11,48 triliun. "[Itu] US$ hampir 10 triliun rupiah lebih. Tahun 2023 mereka produksi," tegas mantan Ketua Umum Hipmi ini.
Pernyataan Bahlil tersebut diungkapkan dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara KRAS, PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, dan Lotte yang disaksikan oleh BKPM pada Jumat ini (13/12/2019). Turut hadir Kim Yong Ho (Dirut Lotte Chemical Indonesia), Priyo Budianto (Presdir Krakatau Industrial Estate Cilegon), dan Ferry Wibisono (Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara).
"Bayangkan kalau ada industri bisa menghasilkan produk substitusi impor itu bisa memperbaiki neraca perdagangan," katanya.
Lebih lanjut Bahlil mengatakan persoalan tumpang tindih lahan di pabrik kimia Lotte sudah selesai. Pabrik Lotte tersebut berdiri di lahan Krakatau Steel.
"Persoalan ini sudah mangkrak hampir tiga tahun. Persoalannya adalah tanah dan beberapa perizinan. Ketika kami masuk [BKPM], 14 hari pekerjaan kami [adalah] bagaimana menyelesaikan persoalan tanah ini," kata Bahlil.
"Lotte mendirikan industrinya di atas HPL [Hak Pengelolaan Lahan] Krakatau Steel dan sudah terselesaikan sebelum Pak Presiden [Jokowi] mengikuti KTT 22 [KTT ASEAN-RoK di Korea Selata 22 November] di Busan, Korea. Hari ini penandatangan MoU yang menjadi kesepakatan penyelesaian masalah Lotte dan KS. Ini adalah akhir cerita, tidak merugikan dan investor. Win-winsemua," tegas Bahlil.
Menurut Bahlil, cara kerja BKPM saat ini sudah berubah dalam hal metodologi penyelesaian sehingga lebih terasa efeknya bagi investasi.
"Saya kan sudah bilang dari awal bahwa ke depan metodologi proporsi BKPM diubah. Dari cara kita BKPM yang ngomong, kemudian kita ubah kepada perusahaan atau investor yang merasakan dampak positif dari perubahan pelayanan BKPM," jelasnya.
"Kalau kita yang ngomong nanti dianggap jual kecap kurs. Kalau kita melajukan yang nyata kemudian berdampak positif bagi investor itu jauh lebih baik. Kami juga bekerjasama dengan Jaksa Agung dalam rangka proses penyelesaian investasi baik dari sisi tanah, perizinan, maupun hubungan antarkelembagaan kami sudah bekerjasama dengan Kejaksaan Agung."
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama KRAS Silmy Karim mengatakan BKPM bisa melakukan dengan cepat dan sesuai dengan koridor perundangan-undangan, sehingga investasi tidak lagi menjadi hal menakutkan bagi investor.
"Saya berharap juga ini bisa menjadi semacam upaya yang terus menerus dilakukan pemerintah sehingga Indonesia, BUMN-BUMN bisa berinvestasi dengan baik di Indonesia," kata Silmy.
"Atas inisiatif pemerintah dalam hal ini Kepala BKPM telah melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga KS-Lotte juga negara mencapai satu kesepakatan yang win-win."
"Semuanya baik. Saya berterimakasih kepada Kepala BKPM, Kejaksaan Agung, pihak-pihak yang membantu menyelesaikan masalah ini. Kemenerian ATR [Agraria dan Tata Ruang], Kementerian Kemaritiman dan pihak-pihak lain dalam penyelesaian masalah ini termasuk Pak Budi Karya [Menhub]," katanya.
Simak MoU Krakatau dan Lotte
(tas/tas) Next Article Sederet Tugas Berat Bahlil dari Jokowi, Sanggup?
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan saat dirinya masuk di BKPM, ada Rp 708 triliun potensi investasi eksisting yang belum terealisasi di Indonesia.
Salah satunya adalah persoalan Lotte yang berinvestasi US$ 4,2 miliar atau setara dengan Rp 59 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Realisasi investasi Lotte dengan nilai 'babon' tersebut, kata Bahlil, akan direalisasikan terlebih dahulu pada 1 Januari tahun depan yakni US$ 820 juta atau Rp 11,48 triliun. "[Itu] US$ hampir 10 triliun rupiah lebih. Tahun 2023 mereka produksi," tegas mantan Ketua Umum Hipmi ini.
![]() |
Pernyataan Bahlil tersebut diungkapkan dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara KRAS, PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, dan Lotte yang disaksikan oleh BKPM pada Jumat ini (13/12/2019). Turut hadir Kim Yong Ho (Dirut Lotte Chemical Indonesia), Priyo Budianto (Presdir Krakatau Industrial Estate Cilegon), dan Ferry Wibisono (Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara).
"Bayangkan kalau ada industri bisa menghasilkan produk substitusi impor itu bisa memperbaiki neraca perdagangan," katanya.
Lebih lanjut Bahlil mengatakan persoalan tumpang tindih lahan di pabrik kimia Lotte sudah selesai. Pabrik Lotte tersebut berdiri di lahan Krakatau Steel.
"Persoalan ini sudah mangkrak hampir tiga tahun. Persoalannya adalah tanah dan beberapa perizinan. Ketika kami masuk [BKPM], 14 hari pekerjaan kami [adalah] bagaimana menyelesaikan persoalan tanah ini," kata Bahlil.
Menurut Bahlil, cara kerja BKPM saat ini sudah berubah dalam hal metodologi penyelesaian sehingga lebih terasa efeknya bagi investasi.
"Saya kan sudah bilang dari awal bahwa ke depan metodologi proporsi BKPM diubah. Dari cara kita BKPM yang ngomong, kemudian kita ubah kepada perusahaan atau investor yang merasakan dampak positif dari perubahan pelayanan BKPM," jelasnya.
"Kalau kita yang ngomong nanti dianggap jual kecap kurs. Kalau kita melajukan yang nyata kemudian berdampak positif bagi investor itu jauh lebih baik. Kami juga bekerjasama dengan Jaksa Agung dalam rangka proses penyelesaian investasi baik dari sisi tanah, perizinan, maupun hubungan antarkelembagaan kami sudah bekerjasama dengan Kejaksaan Agung."
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama KRAS Silmy Karim mengatakan BKPM bisa melakukan dengan cepat dan sesuai dengan koridor perundangan-undangan, sehingga investasi tidak lagi menjadi hal menakutkan bagi investor.
"Saya berharap juga ini bisa menjadi semacam upaya yang terus menerus dilakukan pemerintah sehingga Indonesia, BUMN-BUMN bisa berinvestasi dengan baik di Indonesia," kata Silmy.
"Atas inisiatif pemerintah dalam hal ini Kepala BKPM telah melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga KS-Lotte juga negara mencapai satu kesepakatan yang win-win."
"Semuanya baik. Saya berterimakasih kepada Kepala BKPM, Kejaksaan Agung, pihak-pihak yang membantu menyelesaikan masalah ini. Kemenerian ATR [Agraria dan Tata Ruang], Kementerian Kemaritiman dan pihak-pihak lain dalam penyelesaian masalah ini termasuk Pak Budi Karya [Menhub]," katanya.
Simak MoU Krakatau dan Lotte
(tas/tas) Next Article Sederet Tugas Berat Bahlil dari Jokowi, Sanggup?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular