Kurs Yuan Melemah, Sudah di Atas Rp 2.000/CNY
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 December 2019 14:13
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar yuan China (CNY) melemah melawan rupiah pada perdagangan Jumat (13/12/2019), tetapi sudah berada di atas level Rp 2.000/CNY.
Pada pukul 13:30 WIB, CNY 1 setara dengan Rp 2.003,47, yuan melemah 0,13% di pasar spot melansir data Refinitiv. Penguatan tajam pada Kamis kemarin membawa yuan ke atas Rp 2.000/CNY. Yuan tercatat menguat 0,65%, menjadi kenaikan harian terbesar sejak 16 September.
Perdagangan yuan vs rupiah pada Kamis kemarin masih berlangsung saat muncul kabar bagus mengenai perundingan dagang AS-China. Penguatan tajam tersebut memicu koreksi pada hari ini, apalagi rupiah ikut menjadi sentimen positif dari kabar AS-China.
CNBC International melaporkan secara prinsip AS dan China sudah mencapai kesepakatan dagang fase satu, dan sedang menunggu persetujuan dari Presiden AS Donald Trump.
Dalam kesepakatan dagang fase satu, AS akan membatalkan kenaikan bea masuk tambahan 15% terhadap importasi produk dari China senilai US$ 156 miliar. Selain itu bea masuk yang berlaku saat ini untuk produk senilai US$ 360 miliar akan dikurangi setengahnya, sebagaimana dilansir CNBC International yang mengutip dua orang sumber.
Sementara itu, Presiden Trump dikatakan berfokus pada produk pertanian AS yang akan dibeli China sebagai bagian dari kesepakatan fase satu. Pemerintah Beijing berkomitmen untuk membeli produk tersebut dengan total nilai US$ 40 miliar sampai US$ 50 miliar.
Kabar tersebut menjadi angin segar setelah perang dagang kedua negara yang sudah terjadi selama hampir dua tahun, dan membuat pertumbuhan ekonomi kedua negara melambat. Bahkan pertumbuhan ekonomi global ikut terkena dampaknya.
Pertumbuhan ekonomi China diharapkan bangkit setelah tercapainya kesepakatan tersebut. Apalagi melihat jumlah bea masuk terhadap importasi produk China yang akan dipangkas setengahnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Perang Dagang Juga Bikin Rupiah Ikut Terjungkal
Pada pukul 13:30 WIB, CNY 1 setara dengan Rp 2.003,47, yuan melemah 0,13% di pasar spot melansir data Refinitiv. Penguatan tajam pada Kamis kemarin membawa yuan ke atas Rp 2.000/CNY. Yuan tercatat menguat 0,65%, menjadi kenaikan harian terbesar sejak 16 September.
CNBC International melaporkan secara prinsip AS dan China sudah mencapai kesepakatan dagang fase satu, dan sedang menunggu persetujuan dari Presiden AS Donald Trump.
Dalam kesepakatan dagang fase satu, AS akan membatalkan kenaikan bea masuk tambahan 15% terhadap importasi produk dari China senilai US$ 156 miliar. Selain itu bea masuk yang berlaku saat ini untuk produk senilai US$ 360 miliar akan dikurangi setengahnya, sebagaimana dilansir CNBC International yang mengutip dua orang sumber.
Sementara itu, Presiden Trump dikatakan berfokus pada produk pertanian AS yang akan dibeli China sebagai bagian dari kesepakatan fase satu. Pemerintah Beijing berkomitmen untuk membeli produk tersebut dengan total nilai US$ 40 miliar sampai US$ 50 miliar.
Kabar tersebut menjadi angin segar setelah perang dagang kedua negara yang sudah terjadi selama hampir dua tahun, dan membuat pertumbuhan ekonomi kedua negara melambat. Bahkan pertumbuhan ekonomi global ikut terkena dampaknya.
Pertumbuhan ekonomi China diharapkan bangkit setelah tercapainya kesepakatan tersebut. Apalagi melihat jumlah bea masuk terhadap importasi produk China yang akan dipangkas setengahnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Perang Dagang Juga Bikin Rupiah Ikut Terjungkal
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular