
Rupiah Terlemah Sepanjang Sejarah Lawan Yuan, Kok Bisa?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
30 March 2020 14:40

Jakarta, CNBc Indonesia - Nilai tukar yuan China menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (30/3/2020), bahkan pada pekan lalu mencetak rekor terkuat sepanjang sejarah.
Pada pukul 14:03 WIB, CNY 1 setara Rp 2.303,92, yuan menguat 1,55% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Yuan berhasil mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah melawan rupiah Rp 2.337,24/CNY pada Senin (23/3/2020) pekan lalu. Padahal pada 18 Februari lalu, yuan masih berada di level terlemah 8 bulan Rp 1.949.12/CNY.
Pandemi virus corona (COVID-19) menjadi penggerak utama perdagangan mata uang sejak bulan Februari lalu. Kota Wuhan, provinsi Hubei, China menjadi awal mula pandemi yang sudah merenggut korban jiwa lebih dari 34.000 orang.
China sendiri sudah sukses meredam penyebaran COVID-19, bahkan negeri tiongkok kini bukan lagi menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak.
Berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE, hingga saat ini lebih dari 170 negara terpapar COVID-19, dan menjangkiti lebih dari 723.000 orang, dengan korban meninggal sebanyak 34.018 orang meninggal dunia, dan lebih dari 151.000 dinyatakan sembuh.
Amerika Serikat (AS) kini menjadi epicentrum baru penyebaran COVID-19, jumlah kasusnya tercatat sebanyak 143.025 kasus. Kemudian Italia berada diperingkat kedua dengan 97.689 kasus, China berada di tempat ketiga dengan 82.152 kasus.
Laju penambahan kasus COVID-19 di China sudah jauh melambat, bahkan 0 untuk transmisi local. Kasus infeksi terbaru dilaporkan dari orang-orang yang datang ke China atau kasus impor.
Wuhan sebagai asal COVID-19 hari Sabtu (28/3/2020) lalu sudah tidak dalam kondisi terkarantina atau lockdown lagi. Aktivitas warganya perlahan-lahan kembali normal.
Di saat China sukses meredam penyebaran COVID-19 Indonesia justru baru mengalami peningkatan kasus yang signifikan.
Hingga Minggu kemarin, di Indonesia sudah ada 1.285 kasus positif COVID-19, tetapi jumlah korban meninggal mencapai 114 orang, jauh lebih banyak dibandingkan Australia. Jumlah korban yang sembuh di RI sebanyak 64 orang.
Di Indonesia hingga minggu kemarin sudah ada 1.285 kasus positif COVID-19, tetapi jumlah korban meninggal mencapai 114 orang, jauh lebih banyak dibandingkan Australia. Jumlah korban yang sembuh di RI sebanyak 64 orang.
Kabar terbaru menyebutkan pemerintah RI berencana membatasi akses ke Jabodetabek alias lockdown. Kendaraan pribadi dan angkutan orang dilarang masuk, sementara angkutan logistik masih diperbolehkan.
"(Kendaraan) pribadi juga termasuk. Pokoknya angkutan oranglah. Angkutan barang enggak (berlaku). Logistik tidak," ujar Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad Yani kepada CNBC Indonesia, Minggu (29/3/20).
Hal ini juga berlaku untuk kereta api yang memiliki rute perjalan dari dan menuju Jabodetabek. Untuk penutupan ruas jalan, secara teknis, besar kemungkinan akan dilakukan blokade di sejumlah titik.
"Ya kemungkinan begitu (diblokade)," ujarnya
Yani juga menjelaskan bahwa secara lengkap, langkah ini masih menunggu hasil rapat terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Ratas itu dijadwalkan berlangsung hari ini.
Kesuksesan China mengatasi COVID-19 sementara Indonesia sedang berusaha melawannya membuat nilai tukar yuan terus menguat melawan rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
Pada pukul 14:03 WIB, CNY 1 setara Rp 2.303,92, yuan menguat 1,55% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Yuan berhasil mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah melawan rupiah Rp 2.337,24/CNY pada Senin (23/3/2020) pekan lalu. Padahal pada 18 Februari lalu, yuan masih berada di level terlemah 8 bulan Rp 1.949.12/CNY.
China sendiri sudah sukses meredam penyebaran COVID-19, bahkan negeri tiongkok kini bukan lagi menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak.
Berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE, hingga saat ini lebih dari 170 negara terpapar COVID-19, dan menjangkiti lebih dari 723.000 orang, dengan korban meninggal sebanyak 34.018 orang meninggal dunia, dan lebih dari 151.000 dinyatakan sembuh.
Amerika Serikat (AS) kini menjadi epicentrum baru penyebaran COVID-19, jumlah kasusnya tercatat sebanyak 143.025 kasus. Kemudian Italia berada diperingkat kedua dengan 97.689 kasus, China berada di tempat ketiga dengan 82.152 kasus.
Laju penambahan kasus COVID-19 di China sudah jauh melambat, bahkan 0 untuk transmisi local. Kasus infeksi terbaru dilaporkan dari orang-orang yang datang ke China atau kasus impor.
Wuhan sebagai asal COVID-19 hari Sabtu (28/3/2020) lalu sudah tidak dalam kondisi terkarantina atau lockdown lagi. Aktivitas warganya perlahan-lahan kembali normal.
Di saat China sukses meredam penyebaran COVID-19 Indonesia justru baru mengalami peningkatan kasus yang signifikan.
Hingga Minggu kemarin, di Indonesia sudah ada 1.285 kasus positif COVID-19, tetapi jumlah korban meninggal mencapai 114 orang, jauh lebih banyak dibandingkan Australia. Jumlah korban yang sembuh di RI sebanyak 64 orang.
Di Indonesia hingga minggu kemarin sudah ada 1.285 kasus positif COVID-19, tetapi jumlah korban meninggal mencapai 114 orang, jauh lebih banyak dibandingkan Australia. Jumlah korban yang sembuh di RI sebanyak 64 orang.
Kabar terbaru menyebutkan pemerintah RI berencana membatasi akses ke Jabodetabek alias lockdown. Kendaraan pribadi dan angkutan orang dilarang masuk, sementara angkutan logistik masih diperbolehkan.
"(Kendaraan) pribadi juga termasuk. Pokoknya angkutan oranglah. Angkutan barang enggak (berlaku). Logistik tidak," ujar Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad Yani kepada CNBC Indonesia, Minggu (29/3/20).
Hal ini juga berlaku untuk kereta api yang memiliki rute perjalan dari dan menuju Jabodetabek. Untuk penutupan ruas jalan, secara teknis, besar kemungkinan akan dilakukan blokade di sejumlah titik.
"Ya kemungkinan begitu (diblokade)," ujarnya
Yani juga menjelaskan bahwa secara lengkap, langkah ini masih menunggu hasil rapat terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Ratas itu dijadwalkan berlangsung hari ini.
Kesuksesan China mengatasi COVID-19 sementara Indonesia sedang berusaha melawannya membuat nilai tukar yuan terus menguat melawan rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular