AS-China Teken Trade Deal Pekan Ini, Kurs Yuan Malah Melemah

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 January 2020 10:49
Kesepakatan dagang fase I bisa menjadi awal berakhirnya perang dagang antara AS dengan China yang sudah berlangsung sejak pertengahan 2018
Foto: Ilustrasi Yuan (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar yuan China melemah melawan rupiah pada perdagangan Senin (12/1/2020), dan berada di level terlemah sejak 24 Oktober 2019. Pelemah yuan justru terjadi di saat China akan menandatangani kesepakatan dagang dengan AS di pekan ini.

Pada pukul 10:20 WIB, CNY 1 setara dengan Rp 1.980,81, yuan melemah 0,34% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Pelemahan di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli yuan di dalam negeri, berikut beberapa data yang diambil dari bank nasional pada pukul 10:30 WIB.

BankKurs BeliKurs Jual
Bank BRI1.916,922.056,21
Bank Mandiri1.970,001.995,00
Bank BTN1.883,002.109,00
Bank BCA1.978,241.985,24
CIMB Niaga1.985,001.992,00


Amerika Serikat (AS) dan China akan menandatangani kesepakatan dagang fase I pada Rabu (15/1/2020) di Washington. Pemerintah Beijing sudah mengkonfirmasi hal tersebut.

"Karena undangan dari AS, Liu He (Wakil Perdana Menteri China) akan memimpin delegasi ke Washington dari tanggal 13 hingga 15 Januari untuk menandatangani perjanjian fase I," kata Menteri Pertanian China Gao Feng, sebagaimana dikutip AFP pekan lalu.

Kesepakatan dagang fase I bisa menjadi awal berakhirnya perang dagang antara AS dengan China yang sudah berlangsung sejak pertengahan 2018, dan membuat perekonomian global melambat. Pertumbuhan ekonomi China juga mendapat pukulan telak, di kuartal III-2019 tumbuh 6%, menjadi yang terendah sejak tahun 1992.



Dalam kesepakatan dagang fase I, Presiden Trump mengatakan bahwa bea masuk sebesar 15% terhadap produk impor asal China senilai US$ 120 miliar nantinya akan dipangkas menjadi 7,5% saja sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu.

Sementara dari pihak China, Trump menyebut bahwa China akan segera memulai pembelian produk agrikultur asal AS yang jika ditotal akan mencapai US$ 50 miliar.

Namun, kesepakatan dagang fase I masih belum mampu mendongkrak kinerja yuan yang terus tertekan sejak pekan lalu melawan rupiah. Tetapi melawan dolar AS, yuan justru perkasa, pada hari ini menguat 0,29% ke 6,8975/US$, dan pada pekan lalu menguat 0,68%.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

[Gambas:Video CNBC]




(pap/tas) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular