
Wamen BUMN: Bulan Ini, Uji Tuntas 5 Investor Jiwasraya Kelar!
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
13 December 2019 13:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyampaikan kabar terbaru soal proses penyelamatan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Ada lima investor yang sedang melakukan proses penawaran untuk mengambilalih anak perusahaan asuransi pelat merah tersebut.
Kabar tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo di sela-sela acara Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI).
"[Jiwasraya] Lagi proses. Mereka lagi lihat prosesnya...Ada 4-5 investor. 4 luar dari negeri dan 1 dalam negeri," kata Kartika, Jumat (13/12/2019).
Namun Kartika masih enggan mengungkapkan siapa saja investor yang tertarik masuk ke Jiwasraya tersebut.
Proses uji tuntas (due diligence) diharapkan bisa selesai Desember 2019. Lalu dilanjutkan proses penawaran pada Januari 2020.
Awal pekan ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan memiliki beberapa skenario penyelamatan Jiwasraya yang juga dibahas bersama dengan beberapa otoritas terkait.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan ada dua skenario menyelamatkan Jiwasraya yang diharapkan bisa mengatasi persoalan arus keuangan dan membayar klaim-klaim para nasabah yang jatuh tempo.
"Untuk membuat skenario bagaimana mengatasi cash flow [arus kas] untuk membayar semua klaim-klaim nasabah ini. Kita semua tahu, bahwa ini tidak mudah, tapi tetap ada skenario-skenario," tutur Wimboh di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2019).
Wimboh memerinci, dua skenario tersebut yakni pertama, dalam jangka menengah, Jiwasraya sudah membentuk anak perusahaan, PT Jiwasraya Putra yang sudah diberikan konsesi untuk menangani (cover) asuransi-asuransi beberapa BUMN.
"Nah, Jiwasraya Putra ini akan menarik investor. Karena kan ini bisnisnya sudah ada sehingga dari hasil itu nanti bisa untuk men-top-up [menambah] cash flow. Itu yang pertama," tuturnya.
Anak usaha ini dibentuk hasil kerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Telkomsel.
Pembentukan anak usaha itu sudah mendapatkan izin dari OJK dan keempat perusahaan itu nantinya akan bertindak juga sebagai distributor dari produk-produk yang dijual oleh Jiwasraya Putra.
Kementerian BUMN sebelumnya menyatakan memang tengah melakukan uji tuntas dengan 8 investor asing yang akan membeli anak usaha terbaru Jiwasraya itu.
Sementara untuk jangka panjang atau skenario kedua, Wimboh mengatakan akan berkoordinasi dengan seluruh pihak, baik itu dari pemerintah, pemilik, dan BUMN bagaimana skenario yang akan dijalankan untuk jangka panjang. "Sehingga cash flow jangka pendek teratasi dan ke depan, jangka panjang bisa memperkuat bisnis jiwasraya," jelas Wimboh.
Sebelumnya Kementerian BUMN sudah melakukan valuasi Jiwasrya Putra yang bernilai sekitar Rp 9 triliun dan akan dilepas kepada sejumlah investor strategis.
Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dito Ganinduto mengatakan Komisi XI DPR RI akan membentuk panitia kerja untuk mengurusi berbagai permasalahan pelik di industri keuangan.
Tak hanya Jiwasraya, tapi juga AJB Bumiputera hingga mengatasi kondisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Dito memastikan DPR RI, pemerintah, dan OJK terus fokus mencari jalan keluar dari berbagai permasalahan ini.
(hps/hps) Next Article Wamen BUMN Buka-Bukaan Soal Nasib 11 Saham Sitaan Jiwasraya
Kabar tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo di sela-sela acara Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI).
"[Jiwasraya] Lagi proses. Mereka lagi lihat prosesnya...Ada 4-5 investor. 4 luar dari negeri dan 1 dalam negeri," kata Kartika, Jumat (13/12/2019).
Proses uji tuntas (due diligence) diharapkan bisa selesai Desember 2019. Lalu dilanjutkan proses penawaran pada Januari 2020.
Awal pekan ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan memiliki beberapa skenario penyelamatan Jiwasraya yang juga dibahas bersama dengan beberapa otoritas terkait.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan ada dua skenario menyelamatkan Jiwasraya yang diharapkan bisa mengatasi persoalan arus keuangan dan membayar klaim-klaim para nasabah yang jatuh tempo.
"Untuk membuat skenario bagaimana mengatasi cash flow [arus kas] untuk membayar semua klaim-klaim nasabah ini. Kita semua tahu, bahwa ini tidak mudah, tapi tetap ada skenario-skenario," tutur Wimboh di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2019).
Wimboh memerinci, dua skenario tersebut yakni pertama, dalam jangka menengah, Jiwasraya sudah membentuk anak perusahaan, PT Jiwasraya Putra yang sudah diberikan konsesi untuk menangani (cover) asuransi-asuransi beberapa BUMN.
"Nah, Jiwasraya Putra ini akan menarik investor. Karena kan ini bisnisnya sudah ada sehingga dari hasil itu nanti bisa untuk men-top-up [menambah] cash flow. Itu yang pertama," tuturnya.
Anak usaha ini dibentuk hasil kerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Telkomsel.
Pembentukan anak usaha itu sudah mendapatkan izin dari OJK dan keempat perusahaan itu nantinya akan bertindak juga sebagai distributor dari produk-produk yang dijual oleh Jiwasraya Putra.
Kementerian BUMN sebelumnya menyatakan memang tengah melakukan uji tuntas dengan 8 investor asing yang akan membeli anak usaha terbaru Jiwasraya itu.
Ini Skenario OJK Selamatkan Jiwasraya
[Gambas:Video CNBC]
Sementara untuk jangka panjang atau skenario kedua, Wimboh mengatakan akan berkoordinasi dengan seluruh pihak, baik itu dari pemerintah, pemilik, dan BUMN bagaimana skenario yang akan dijalankan untuk jangka panjang. "Sehingga cash flow jangka pendek teratasi dan ke depan, jangka panjang bisa memperkuat bisnis jiwasraya," jelas Wimboh.
Sebelumnya Kementerian BUMN sudah melakukan valuasi Jiwasrya Putra yang bernilai sekitar Rp 9 triliun dan akan dilepas kepada sejumlah investor strategis.
Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dito Ganinduto mengatakan Komisi XI DPR RI akan membentuk panitia kerja untuk mengurusi berbagai permasalahan pelik di industri keuangan.
Tak hanya Jiwasraya, tapi juga AJB Bumiputera hingga mengatasi kondisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Dito memastikan DPR RI, pemerintah, dan OJK terus fokus mencari jalan keluar dari berbagai permasalahan ini.
(hps/hps) Next Article Wamen BUMN Buka-Bukaan Soal Nasib 11 Saham Sitaan Jiwasraya
Most Popular