BUMN Ramai-ramai Rilis Global Bond di 2020

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
12 December 2019 15:22
Bank-bank pelat merah bakal cukup ramai menerbitkan instrumen obligasi.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank-bank pelat merah bakal cukup ramai menerbitkan instrumen obligasi dalam denominasi dolar AS atau global bond di tahun depan sebagai opsi pendanaan non konvensional untuk ekspansi kredit di tengah tren penurunan suku bunga acuan global.

Setidaknya, ada dua bank BUMN yang berencana menerbitkan global bond dengan emisi cukup besar, keduanya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

Bank Mandiri berencana akan merilis global bond senilai US$ 1,25 miliar atau setara Rp 17,5 triliun dengan asumsi kurs rupiah 14.000/US$. Sedangkan, Bank BTN berencana merilis junior global bond senilai US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun.


Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan, penerbitan obligasi adalah kelanjutan dari total Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Bank Mandiri di tahun 2019 dengan target emisi sebesar US$ 2 miliar atau Rp 24 triliun.

"Dari penerbitan pertama US$ 500 juta kelebihan permintaan menjadi US $ 750 juta, sehingga kita masih ada tiket US$ 1,25 miliar," kata Darmawan Junaidi, di Jakarta, belum lama ini.

Ia menyatakan, dana hasil dari penerbitan obligasi berdenominasi dolar itu baru akan dipakai pada semester kedua tahun 2020.

Sementara itu, Direktur Finance, Planning & Treasury BTN Nixon L.P. Napitupulu menyatakan, BTN akan menerbitkan junior global bond pada awal tahun 2020.

Dia menyatakan saat ini sequence atau timeline penerbitan obligasi di awal tahun sedang didiskusikan bersama Kementerian BUMN, pasalnya pada periode tersebut tidak hanya BTN yang akan menerbitkan global bond, ada juga PT Pertamina (Persero) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

"BTN akan menawarkan kepada investor di Singapura," ungkap Nixon saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Rabu (4/12/2019).

Penerbitan instrumen
surat utang ini bertujuan untuk mempertebal rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio) atau CAR BTN. Sebab, bank yang fokus pada pembiayaan perumahan itu akan menjaga CAR pada level 19% pada tahun depan. Ini adalah instrumen junior global bond pertama jika terealisasi.

Nixon menyebut, saat ini perseroan sudah menunjuk penjamin pelaksana obligasi (underwriter) untuk membantu penerbitan junior global bond tersebut. "Untuk daya serap masih menunggu quotation dari masing-masing underwriter," tandas Nixon.


Baru jadi dirut, Pahala beli saham BBTN

[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Banjir Global Bond dari Boeing hingga BUMN, Apa Efeknya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular