Erick Sorot 85 Hotel Milik BUMN, Begini Respons Pertamina

Monica Wareza, CNBC Indonesia
12 December 2019 14:44
Pertamina menilai hal tersebut tak menyalahi aturan karena anak usaha tersebut memiliki fokus kerja di bidang pengelolaan perhotelan.
Foto: PT. Pertamina melepas mobil storage di Terminal Bahan Bakar Minya (TBBM) Jakarta Group, Plumpang, Jakarta Utara, Selasa (28/5/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) merespons rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan menggabungkan seluruh hotel milik anak usaha perusahaan pelat merah. Pertamina menilai hal tersebut tak menyalahi aturan karena anak usaha tersebut memiliki fokus kerja di bidang pengelolaan perhotelan.

Vice President Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan anak usaha ini sudah memiliki anggaran dasar untuk mengelola bisnis perhotelan.

"Bisnis perhotelan ini tidak dilakukan oleh Pertamina... tapi dilakukan melalui anak usaha Pertamina yang salah satu bidang usahanya memang perhotelan sesuai dengan anggaran dasarnya," kata Fajriyah kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/12/2019) malam.

Pertamina mengoperasi enam hotel di bawah anak usahanya PT Patra Jasa yang sudah berdiri sejak 1975. Hotel yang dioperasikan oleh anak usaha perusahaan energi pelat merah ini antara lain The Patra Bali, Patra Semarang, Patra Comfort Hotel Bandung, Patra Comfort Jakarta Hotel, Patra Comfort Anyer Beach Resort dan Patra Comfort Parapat Lake Resort.

Beberapa waktu lalu Menteri BUMN Erick Thohir baru mengetahui bahwa banyak perusahaan pelat merah ternyata mengelola bisnis hotel, padahal tidak sejalan dengan core business perusahaan. Ia mengambil contoh PANN di lini bisnis pembiayaan pengadaan kapal, tapi malah memiliki dua hotel.

"Gimana perusahaan leasing kapal ini bisa hidup kalau sejarahnya ada leasing pesawat terbang, apalagi mohon maaf tiba-tiba ada bisnis hotel. Tentu di dalam BUMN-nya kita akan juga bikin yang namanya kembali ke core business. Saya rasa berat sekali. Saya tidak salahkan direksi PT PANN ketika beliau (direksi) masuk awal memang sudah ada core business yang sangat tidak fokus," ujar Erick pada Senin (2/12/2019).

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, sejatinya BUMN yang memiliki bisnis inti di bidang perhotelan hanyalah PT Hotel Indonesia Natour yang mengoperasikan beberapa hotel di bawah merek Inna Group Hotel.

"Tapi tahu enggak, ada 85 hotel dimiliki BUMN? Pertamina dan lain-lain. Lalu PT PANN Multifinance (Persero) punya hotel di Bandung besar. Apakah menguntungkan? 'Iya pak itu bantu kami bayar gaji-gaji'," ujar Arya di Jakarta, Selasa kemarin (10/12/2019). 

"Ini tantangan kita. Kami baru temukan juga," lanjut eks juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf tersebut.

Selain bisnis hotel, banyak BUMN yang punya bisnis logistik. Padahal hanya satu BUMN yang punya bisnis inti di logistik, yaitu PT Pos Indonesia (Persero).

"Perkebunan ada, Pelindo, Garuda. Semua ada logistik. Ada 30-an punya logistik," kata Arya.
(hps/hps) Next Article Erick Thohir Mau Lebur 106 Hotel BUMN, Ini Kendalanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular