
Penjualan Mobil Drop, Multifance Tak Berani Target Tinggi
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
12 December 2019 12:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pembiayaan PT BCA Multifinance menargetkan pembiayaan baru di tahun 2020 sebesar Rp 32,5 triliun. Target tersebut sama dengan yang ditetapkan sepanjang tahun 2019, alias flat.
Masih lesunya permintaan pembiayaan kendaraan bermotor (KKB) tidak terlepas dari penjualan mobil yang masih terkoreksi.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diterima CNBC Indonesia, menunjukkan selama Januari-November 2019 total penjualan mobil mencapai 939.379 unit. Sedangkan pada November hanya 89.096 unit.
Ini artinya penjualan Januari-November 2019 turun sampai dua digit hingga 11,6%, dari periode yang sama tahun lalu yang sempat terjual 1.063.468 unit.
"Target kami tahun depan akan flat, tetap di Rp 32,5 triliun," kata Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim kepada CNBC Indonesia, Kamis (12/12/2019).
Menurut Roni, hingga November 2019, pembiayaan baru BCA Finance per November 2019 sudah mencapai Rp 30,5 triliun dari target pembiayaan baru sepanjang tahun 2019 sebesar Rp 32,5 triliun.
"Pembiayaan baru November lebih rendah 1,2% dibanding periode sama tahun lalu," kata dia menambahkan.
Namun, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tersebut tidak hanya mengandalkan pembiayaan baru kendaraan, tetapi juga dari pembiayaan mobil bekas. Saat ini, menurut Roni, eksposur pembiayaan perseroan di mobil bekas mencapai 30%, sementara 70% masih ditopang pembiayaan kendaraan baru.
Akuisisi Rabobank
Baru-baru ini, induk usaha BCA Finance, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengakuisisi saham PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia) dari Grup Rabobank. Akuisisi ini ditandai dengan penandatangan perjanjian jual beli bersyarat (conditional sale and purchase agreement atau CSPA) antara kedua pihak pada 11 Desember 2019, yang tunduk pada persetujuan OJK.
"Berdasarkan perjanjian, para pembeli [BCA Finance] akan membeli sebanyak 3.719.070 saham Rabobank Indonesia yang mewakili seluruh modal yang ditempatkan dan disetor oleh para penjual," kata Raymon Yonarto, Sekretaris Perusahaan BCA, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/12/2019).
Namun, ditegaskan Roni, mengenai arah pengembangan bisnis Rabobank, akan ditetapkan oleh BBCA. "BCA finance hanya memiliki 1 lembar saham di Rabobank, selebihnya dimiliki oleh BCA. Maka semua policy akan ditentukan BCA," kata dia.
Sementara itu, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan nantinya Rabobank bakal bersatu dengan salah satu entitas anak BCA.
"Nantinya Rabobank akan digabung dengan salah satu entitas anak BCA. Namun belum ditetapkan yang mana," imbuh Jahja saat berbincang dengan CNBC Indonesia.
(hps/hps) Next Article Penjualan Mobil Global Lesu, Harga Karet Sulit Bangkit
Masih lesunya permintaan pembiayaan kendaraan bermotor (KKB) tidak terlepas dari penjualan mobil yang masih terkoreksi.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diterima CNBC Indonesia, menunjukkan selama Januari-November 2019 total penjualan mobil mencapai 939.379 unit. Sedangkan pada November hanya 89.096 unit.
Ini artinya penjualan Januari-November 2019 turun sampai dua digit hingga 11,6%, dari periode yang sama tahun lalu yang sempat terjual 1.063.468 unit.
Menurut Roni, hingga November 2019, pembiayaan baru BCA Finance per November 2019 sudah mencapai Rp 30,5 triliun dari target pembiayaan baru sepanjang tahun 2019 sebesar Rp 32,5 triliun.
"Pembiayaan baru November lebih rendah 1,2% dibanding periode sama tahun lalu," kata dia menambahkan.
Namun, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tersebut tidak hanya mengandalkan pembiayaan baru kendaraan, tetapi juga dari pembiayaan mobil bekas. Saat ini, menurut Roni, eksposur pembiayaan perseroan di mobil bekas mencapai 30%, sementara 70% masih ditopang pembiayaan kendaraan baru.
Akuisisi Rabobank
Baru-baru ini, induk usaha BCA Finance, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengakuisisi saham PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia) dari Grup Rabobank. Akuisisi ini ditandai dengan penandatangan perjanjian jual beli bersyarat (conditional sale and purchase agreement atau CSPA) antara kedua pihak pada 11 Desember 2019, yang tunduk pada persetujuan OJK.
"Berdasarkan perjanjian, para pembeli [BCA Finance] akan membeli sebanyak 3.719.070 saham Rabobank Indonesia yang mewakili seluruh modal yang ditempatkan dan disetor oleh para penjual," kata Raymon Yonarto, Sekretaris Perusahaan BCA, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/12/2019).
Namun, ditegaskan Roni, mengenai arah pengembangan bisnis Rabobank, akan ditetapkan oleh BBCA. "BCA finance hanya memiliki 1 lembar saham di Rabobank, selebihnya dimiliki oleh BCA. Maka semua policy akan ditentukan BCA," kata dia.
Sementara itu, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan nantinya Rabobank bakal bersatu dengan salah satu entitas anak BCA.
"Nantinya Rabobank akan digabung dengan salah satu entitas anak BCA. Namun belum ditetapkan yang mana," imbuh Jahja saat berbincang dengan CNBC Indonesia.
(hps/hps) Next Article Penjualan Mobil Global Lesu, Harga Karet Sulit Bangkit
Most Popular