
Telkom & KB Financial Group Bikin Centauri Fund
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
12 December 2019 11:54

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melalui anak usahanya MDI Ventures bekerja sama dengan KB Financial Group perusahaan asal Korea Selatan meluncurkan perusahaan dana modal ventura, Centauri Fund. Centauri Fund akan berkantor di Jakarta, Indonesia, dan Seoul, Korea Selatan.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan kerjasama ini pembentukan Centauri Fund ini merupakan komitmen Telkom Group dalam membangun perekonomian digital sejalan dengan tekad pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
"Semoga kerjasama antara Telkom dan KB Financial Group dapat memperkuat hubungan baik antara Indonesia dan Korea Selatan, khususnya dalam hal pengembangan ekonomi digital," kata Ririek dalam siaran resminya, Kamis (12/12/2019).
Direktur Strategic Portfolio Telkom Achmad Sugiarto mengatakan perusahaan modal ventura ini diharapkan bisa berinvestasi di perusahaan startup di seluruh ASEAN, terutama dengan fokus di Indonesia sebagai pasar terbesar ASEAN.
Centauri Fund akan berinvestasi di Startup teknologi, termasuk teknologi keuangan, infrastruktur e-commerce, Software as a Service (SaaS), dan big data, sehingga lebih fokus pada pengalaman pelanggan.
"Peluncuran Centauri Fund adalah bentuk komitmen TelkomGroup dan KB Investment yang bertujuan untuk mengembangkan pengalaman kedua perusahaan terhadap ekosistem teknologi di Asia Tenggara, termasuk mendukung startup Indonesia dan kawasan," ujar Achmad.
Pada kesempatan yang sama Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar mengatakan kerja sama antara MDI Ventures dan KB Investment bisa menjadi sarana baru untuk pengembangan startup di Indonesia dan Asia Tenggara. Dia menilai banyak potensi untuk investor internasional untuk berinvestasi di sektor digital Indonesia dan membutuhkan dukungan pemerintah.
"Sebagai bagian dari badan pengawas, kami akan terus memperbaiki kemudahan berinvestasi di Indonesia. Sehingga akan ada ekosistem startup yang kondusif di seluruh aspek mulai dari peraturan dan pengawasan, insentif, penelitian dan pengembangan, serta modal manusianya untuk memastikan bahwa Indonesia dapat berkompetisi dengan negara-negara tetangga," jelasnya.
Mahendra mengatakan Asia Tenggara adalah wilayah berikutnya di dunia yang mengalami gelombang yang dikenal sebagai "hyper growth" atau pertumbuhan yang super cepat yang merefleksikan perkembangan ekonomi yang didorong oleh teknologi.
Kondisi ini ditandai dengan kebangkitan kelompok populasi berpenghasilan menengah seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital yang mampu menyatukan perekonomian nasional yang sebelumnya terfragmentasi, sehingga menjadi ekonomi yang lebih homogen.
(dob/dob) Next Article Begini Jeroan Kookmin Bank, Sang Raksasa Pengendali Bukopin
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan kerjasama ini pembentukan Centauri Fund ini merupakan komitmen Telkom Group dalam membangun perekonomian digital sejalan dengan tekad pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
"Semoga kerjasama antara Telkom dan KB Financial Group dapat memperkuat hubungan baik antara Indonesia dan Korea Selatan, khususnya dalam hal pengembangan ekonomi digital," kata Ririek dalam siaran resminya, Kamis (12/12/2019).
Direktur Strategic Portfolio Telkom Achmad Sugiarto mengatakan perusahaan modal ventura ini diharapkan bisa berinvestasi di perusahaan startup di seluruh ASEAN, terutama dengan fokus di Indonesia sebagai pasar terbesar ASEAN.
Centauri Fund akan berinvestasi di Startup teknologi, termasuk teknologi keuangan, infrastruktur e-commerce, Software as a Service (SaaS), dan big data, sehingga lebih fokus pada pengalaman pelanggan.
"Peluncuran Centauri Fund adalah bentuk komitmen TelkomGroup dan KB Investment yang bertujuan untuk mengembangkan pengalaman kedua perusahaan terhadap ekosistem teknologi di Asia Tenggara, termasuk mendukung startup Indonesia dan kawasan," ujar Achmad.
Pada kesempatan yang sama Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar mengatakan kerja sama antara MDI Ventures dan KB Investment bisa menjadi sarana baru untuk pengembangan startup di Indonesia dan Asia Tenggara. Dia menilai banyak potensi untuk investor internasional untuk berinvestasi di sektor digital Indonesia dan membutuhkan dukungan pemerintah.
"Sebagai bagian dari badan pengawas, kami akan terus memperbaiki kemudahan berinvestasi di Indonesia. Sehingga akan ada ekosistem startup yang kondusif di seluruh aspek mulai dari peraturan dan pengawasan, insentif, penelitian dan pengembangan, serta modal manusianya untuk memastikan bahwa Indonesia dapat berkompetisi dengan negara-negara tetangga," jelasnya.
Mahendra mengatakan Asia Tenggara adalah wilayah berikutnya di dunia yang mengalami gelombang yang dikenal sebagai "hyper growth" atau pertumbuhan yang super cepat yang merefleksikan perkembangan ekonomi yang didorong oleh teknologi.
Kondisi ini ditandai dengan kebangkitan kelompok populasi berpenghasilan menengah seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital yang mampu menyatukan perekonomian nasional yang sebelumnya terfragmentasi, sehingga menjadi ekonomi yang lebih homogen.
![]() |
(dob/dob) Next Article Begini Jeroan Kookmin Bank, Sang Raksasa Pengendali Bukopin
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular