CNBC Indonesia Award 2019

Telkom Borong Penghargaan CNBC Indonesia Awards 2019

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
04 December 2019 20:44
Telkom meraih penghargaan The Best Digital Human Capital Development dan The Best Corporate Strategy dalam CNBC Indonesia Award 2019.
Foto: PT Telekomunikasi Indonesia menerima penghargaan kategori The Best Corporate Strategy di Malam penganugerahan CNBC Indonesia Awards 2019 di Java Ballroom The Westin Jakarta, Rabu 4 Desember 2019. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) meraih penghargaan The Best Digital Human Capital Development dan The Best Corporate Strategy dalam CNBC Indonesia Award 2019.

Penghargaan ini diterima oleh Direktur Human Capital Management Telkom Edi Witjara pada malam penganugerahan CNBC Indonesia Awards 2019 di Hotel Westin, Rabu (4/12/2019).

Penghargaan The Best Digital Human Capital Development diterima Telkom karena konsisten dalam menciptakan lapangan kerja baru untuk penduduk Indonesia.

Telkom merupakan salah satu industri dengan nilai raksasa yang ada di Indonesia. Berdasarkan proyeksi Frost & Sullivan Indonesia, industri telekomunikasi Tanah Air memiliki nilai pasar US$ 22,85 miliar pada tahun 2019.

Perusahaan telekomunikasi pelat merah ini juga menjadi pemain terbesar di industri telekomunikasi tanah air. Per 31 September 2019, total aset Telekomunikasi Indonesia tercatat senilai Rp 215 triliun.

Hingga September 2019, secara total perusahaan mempekerjakan sebanyak 24.269 karyawan, naik dari posisi per akhir 2018 yang sebanyak 24.071. Berdasarkan usia, komposisi karyawan perusahaan terbilang merata, menunjukkan kesiapan mereka untuk melakukan regenerasi secara internal.

Sementara berdasarkan tingkat pendidikan Telkom banyak menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat berpendidikan tinggi. Pada akhir 2018, hampir 70% dari total karyawan perusahaan memiliki tingkat pendidikan minimum S1 (Sarjana).

Dengan begitu, perusahaan banyak berkontribusi dalam menekan tingkat pengangguran di Indonesia, yang kebanyakan justru masyarakat berpendidikan tinggi.

Perusahaan kini telah mengadopsi kecerdasan buatan dalam proses rekrutmen sehingga membuatnya lebih efisien dan terukur.

Telkom juga menggunakan teknologi untuk mengeksekusi pekerjaan yang sifatnya rutin, sehingga SDM yang ada bisa dikembangkan untuk hal-hal yang sifatnya analytical.

Telkom Borong Penghargaan CNBC Indonesia Awards 2019Foto: Direktur Human Capital Management PT Telkom Indonesia Tbk Edi Witjara (CNBC Indonesia)


Sementara penghargaan The Best Corporate Strategy diterima karena dominasi Telkom di industri telekomunikasi dalam negeri dibuktikan oleh kinerja keuangannya.

Sepanjang 9 bulan pertama 2019, Telekomunikasi Indonesia membukukan laba bersih senilai Rp 16,5 triliun, mengimplikasikan pertumbuhan sebesar 15,6% jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2018.

Laba bersih senilai Rp 16,5 triliun berhasil dihasilkan oleh perusahaan kala pemain lain di industri telekomunikasi seringkali membukukan kerugian lantaran persaingan yang begitu ketat.

Keunggulan secara mutlak yang bisa dicatatkan oleh Telekomunikasi Indonesia tak lepas dari kuatnya jaringan infrastruktur yang dimiliki oleh perusahaan plat merah ini. Pada 2018, Telekomunikasi Indonesia memiliki sebanyak 189.081 BTS dan 30.485 tower yang tersebar hingga ke daerah-daerah pelosok.

Tidak heran jika pasar telekomunikasi di luar pulau Jawa didominasi oleh Telekomunikasi Indonesia. Per September 2019, jumlah pelanggan seluler Telekomunikasi Indonesia telah menembus 170 juta.

Telkom juga agresif mengembangkan layanan konsumer seperti TV berbayar dan internet fiber optik di bawah merek IndiHome. Per September 2019, jumlah pelanggan IndiHome telah mencapai 6,5 juta. Sementara itu, kontribusi bisnis digital terhadap pendapatan meningkat menjadi 63,1%, dari sebelumnya 51,3% pada periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, lembaga pemeringkat Fitch Ratings, Telkom merupakan satu-satunya perusahaan telekomunikasi di antara 12 pemain raksasa di Asia-Pasifik yang tidak berisiko mengalami penurunan peringkat utang. Perusahaan ini berhasil mengungguli perusahaan-perusahaan besar asal Filipina, Singapura, hingga Korea Selatan.

Fitch Ratings menilai Telekomunikasi Indonesia tidak hanya unggul dari sisi peringkat utang dan daya saing, tetapi juga dari sisi teknologi, infrastruktur, serta profitabilitas.


(dob/dob) Next Article Analis: Harga Masih Rendah, Saatnya Beli Saham Telko

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular