Saham Gudang Garam Ambles, Harta Wonowidjojo Tergerus Rp 36 T

tahir saleh, CNBC Indonesia
11 December 2019 17:38
Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) terus melorot tajam.
Foto: Susilo Wonowidjojo (Dok. Gudang Garam)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah terpental dari daftar 10 besar emiten dengan kapitalisasi terbesar (market capitalization), saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) terus melorot tajam. Pada penutupan perdagangan Rabu sore (11/12/2019), saham GGRM minus hingga 2,02% di level Rp 52.200/saham.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, nilai transaksi perdagangan saham GGRM hari ini sebesar Rp 53,42 miliar dengan volume perdagangan 1,02 juta saham dan kapitalisasi pasar Rp 100,44 triliun.

GGRM juga baru keluar dari jajaran 10 besar market cap terbesar setelah digusur oleh PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (Rp 113 triliun) dan PT Barito Pacific Tbk/BRPT (Rp 125 triliun) serta PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (Rp 133 triliun).


Penurunan harga saham GGRM bahkan sudah minus 4% dalam sebulan terakhir, 35% dalam 6 bulan terakhir, dan 38% secara tahun berjalan (year to date) dari awal tahun hingga Rabu ini.

Setahun terakhir, saham GGRM minus 33,25%.

Data Forbes mencatat, penurunan harga saham yang signifikan atas Gudang Garam ini membuat harta kekayaan pemiliknya, Susilo Wonowidjojo dan keluarganya tergerus cukup dalam.

Forbes menempatkan Susilo pada urutan 4 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan US$ 6,6 miliar atau setara dengan Rp 92,40 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$), berkurang drastis hingga US$ 2,6 miliar (Rp 36 triliun) dari 2018 yang mencapai US$ 9,2 miliar (Rp 129 triliun) dan US$ 8,8 miliar pada 2017 (Rp 123 triliun).

Harta kekayaan pemilik GGRM ini sempat mencapai jumlah terbesar yakni US$ 10,5 miliar atau sekitar Rp 147 triliun pada 2011.

Menurut Forbes, Susilo Wonowidjojo dan keluarganya mendapatkan kekayaan dengan berbisnis rokok kretek yang memproduksi 85 miliar batang per tahun.

Ayahnya Surya Wonowidjojo, yangmulai bekerja untuk bisnis tembakau milik pamannya, kemudian mendirikan Gudang Garam pada tahun 1958. Kakak laki-laki Susilo, Rachman Halim, lalu mengambilalih pucuk pimpinan Gudang Garam sampai akhirnya meninggal dunia pada 2008.

Susilo menjadi presiden direktur sejak 2009 dan saudara perempuannya Juni Setiawati menjabat presiden komisaris.

Hingga September 2019, pemegang saham GGRM yakni Juni Setiawati Wonowidjojo 0,58%, Susilo Wonowidjojo 0,09%, Lucas Mulia Suhardja 0,00%, PT Suryaduta Investama 69,29%, PT Suryamitra Kusuma 6,26% dan publik 23,78%.

Hingga kuartal III-2019, perseroan membukukan pendapatan Rp 81,72 triliun atau naik 16,93% secara tahunan dari sebelumnya Rp 69,89 triliun.

Adapun laba bersih GGRM naik 25,69% secara tahunan menjadi Rp 7,24 triliun dari sebelumnya Rp 5,76 triliun.


Rilis PMK cukai, apa dampaknya?

[Gambas:Video CNBC]

 


(tas/hps) Next Article Ada Corona, Harta Bos Gudang Garam Malah Bertambah Rp 4,5 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular