Di Tengah Penantian, Rupiah Masih Bisa Lanjutkan Penguatan

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 December 2019 10:07
'Hilal' Damai Dagang AS-China Belum Tampak
Ilustrasi Dolar AS dan Yuan China (REUTERS/Thomas White)
Selain itu, keraguan investor juga datang dari penantian terhadap negosiasi dagang AS-China. Sebenarnya ada kabar baik, di mana Beijing mengungkapkan perjanjian damai dagang dengan Washington bisa terwujud dalam waktu dekat.

"Soal negosiasi dagang AS-China, kami berharap kedua pihak bisa mendorong percepatan dialog yang tetap berlandaskan asas kesetaraan dan saling menghormati. Semoga ada kesepakatan yang bisa memuaskan seluruh pihak dalam waktu secepat mungkin," kata Ren Hongbin, Asisten Menteri Perdagangan China, seperti diberitakan Reuters.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump juga mengungkapkan bahwa dirinya puas dengan proses negosiasi yang tengah berlangsung. Dia menambahkan AS-China belum mendiskusikan soal 15 Desember, di mana AS akan menerapkan bea masuk baru terhadap importasi produk China senilai US$ 156 miliar.

"Kita akan lihat, tetapi sekarang kita bergerak maju. Mengenai 15 Desember, sesuatu bisa terjadi, tetapi kami belum membahas soal itu. Kami sedang dalam diskusi yang bagus dengan China," kata Trump, dikutip dari Reuters.

Well, hari ini sepertinya belum ada perkembangan signifikan soal dialog dagang AS-China. Situasi yang membuat pasar memilih bermain aman, dan membuat arus modal yang mengalir ke negara-negara berkembang agak seret.


Akibatnya, sebagian besar mata uang utama Asia masih melemah di hadapan greenback. Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 10:07 WIB:



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular