
Impor China November Anjlok 19%, Harga Batu Bara Tergelincir
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
09 December 2019 11:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas batu bara ditutup melemah lagi seiring dengan pelemahan kinerja impor batu bara China.
Jumat (6/12/2019), harga batu bara kontrak berjangka ICE Newcastle ditutup melemah 1,02% ke level US$ 67,6/ton. Dalam sepekan kinerja batu bara mengalami koreksi 2,38%.
China kembali mengetatkan impor batu bara di dua bulan terakhir tahun 2019. Impor batu bara China bulan November mencapai 20,8 juta ton. Jika dibandingkan dengan impor batu bara Oktober jumlah tersebut turun 19,1%.
Berdasarkan data Refiitiv impor batu bara bulan Oktober mencapai 25,7 juta ton. Jika dibanding dengan impor batu bara periode yang sama tahun lalu yang mencapai 19,15 juta ton, maka impor November tahun ini naik 8,5%.
Sejak awal tahun hingga bulan ke-11, impor batu bara China mencapai 299,3 juta ton. Jumlah tersebut melampaui total impor batu bara mencapai 281,2 juta ton.
Sementara indeks Baltic Capesize juga mengalami penurunan. Perlu diketahui Capesize mengukur pengangkutan berbagai macam kapal kargo. Kapal Capesize merupakan kapal kargo terbesar dengan muatan rata-rata sebesar 156.000 ton yang biasa digunakan untuk mengangkut batu bara atau bijih besi.
Indeks Capesize tercatat turun pada Jumat pekan lalu menunjukkan penurunan permintaan jenis kapal kargo ini. Indeks Capesize turun 52 poin atau 1,6% ke 3.723. Rata-rata pendapatan harian jenis kapal kargo ini juga turun US$ 525 ke US$ 23.704.
Sektor batu bara memang masih lesu. Outlook tahun depan juga masih diwarnai dengan pelemahan harga batu bara. Fitch merevisi turun harga batu bara untuk tahun 2020. Untuk batu bara Qinghuangdao dengan kalori sebesar 5.500 kcal/kg diperkirakan berada di US$ 80/ton.
Sementara itu untuk batu bara Newcastle Australia dengan kalori 6.000 kcal/kg diprediksi menyentuh harga US$ 73/ton. Harga batu bara diprediksi turun dari sebelumnya masing-masing US$ 86/ton dan US$ 73/ton.
Sejak awal tahun harga batu bara Newcastle telah terkoreksi 31,3%. Rata-rata harga batu bara ICE Newcastle untuk periode 11 bulan tahun ini berada di US$ 79,4/ton, jauh lebih rendah dibanding rata-rata harga batu bara tahun 2018 yang mencapai US$ 105,7/ton. Ke depan Fitch memperkirakan harga batu bara akan terus melemah.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Sampai Akhir 2019, Harga Batu Bara Tak Kunjung Beranjak
Jumat (6/12/2019), harga batu bara kontrak berjangka ICE Newcastle ditutup melemah 1,02% ke level US$ 67,6/ton. Dalam sepekan kinerja batu bara mengalami koreksi 2,38%.
Berdasarkan data Refiitiv impor batu bara bulan Oktober mencapai 25,7 juta ton. Jika dibanding dengan impor batu bara periode yang sama tahun lalu yang mencapai 19,15 juta ton, maka impor November tahun ini naik 8,5%.
Sejak awal tahun hingga bulan ke-11, impor batu bara China mencapai 299,3 juta ton. Jumlah tersebut melampaui total impor batu bara mencapai 281,2 juta ton.
Sementara indeks Baltic Capesize juga mengalami penurunan. Perlu diketahui Capesize mengukur pengangkutan berbagai macam kapal kargo. Kapal Capesize merupakan kapal kargo terbesar dengan muatan rata-rata sebesar 156.000 ton yang biasa digunakan untuk mengangkut batu bara atau bijih besi.
Indeks Capesize tercatat turun pada Jumat pekan lalu menunjukkan penurunan permintaan jenis kapal kargo ini. Indeks Capesize turun 52 poin atau 1,6% ke 3.723. Rata-rata pendapatan harian jenis kapal kargo ini juga turun US$ 525 ke US$ 23.704.
Sektor batu bara memang masih lesu. Outlook tahun depan juga masih diwarnai dengan pelemahan harga batu bara. Fitch merevisi turun harga batu bara untuk tahun 2020. Untuk batu bara Qinghuangdao dengan kalori sebesar 5.500 kcal/kg diperkirakan berada di US$ 80/ton.
Sementara itu untuk batu bara Newcastle Australia dengan kalori 6.000 kcal/kg diprediksi menyentuh harga US$ 73/ton. Harga batu bara diprediksi turun dari sebelumnya masing-masing US$ 86/ton dan US$ 73/ton.
Sejak awal tahun harga batu bara Newcastle telah terkoreksi 31,3%. Rata-rata harga batu bara ICE Newcastle untuk periode 11 bulan tahun ini berada di US$ 79,4/ton, jauh lebih rendah dibanding rata-rata harga batu bara tahun 2018 yang mencapai US$ 105,7/ton. Ke depan Fitch memperkirakan harga batu bara akan terus melemah.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Sampai Akhir 2019, Harga Batu Bara Tak Kunjung Beranjak
Most Popular