Rombak Direksi Hari Ini, Apa Kabar Saham Bank Mandiri?

tahir saleh, CNBC Indonesia
09 December 2019 07:02
Rombak Direksi Hari Ini, Apa Kabar Saham Bank Mandiri?
Foto: Bank Mandiri. (CNBC Indonesia / Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga saham emiten perbankan BUMN, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) hingga saat ini belum mampu menyentuh level tertinggi dalam setahun terakhir yakni Rp 8.150/saham yang pernah dicapai pada 15 Juli 2019. Bahkan kapitalisasi pasar Bank Mandiri saat ini pun masih tergerus.

Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu (6/12/2019) saham BMRI ditutup stagnan di level Rp 7.175/saham.

Nilai transaksi harian tercatat Rp 192,77 miliar dan volume perdagangan 26,86 juta saham pada Jumat itu dengan kapitalisasi pasar atau market capitalization(market cap) Rp 334,83 triliun

Dalam sepekan terakhir, saham BMRI naik 2,87% dan year to date atau tahun berjalan saham BMRI masih minus 2,71%. Jumat pekan lalu, asing melepas saham BMRI sebesar Rp 7,46 miliar dalam sehari di semua pasar, sementara jika dihitung dalam sepekan penuh, asing justru masuk Rp 81,58 miliar.


Jika dihitung secara year to date, saat ini investor asing tercatat keluar sebesar Rp 3,8 triliun sejak Januari hingga Jumat pekan lalu.

Setahun terakhir, harga tertinggi saham BMRI pernah terjadi di level Rp 8.150 saham pada 15 Juli lalu 2019 dan level terendah Rp 6.350/saham yang dialami pada 7 Oktober lalu.

Mengacu laporan keuangan per September 2019, jumlah saham beredar Bank Mandiri sebanyak 46.666.666.666 (46,67 miliar saham), sehingga kapitalisasi pasar Mandiri dengan level harga pada Juli itu menembus Rp 380,33 triliun. Hanya saja dengan penurunan harga saham, maka market cap BMRI yakni Rp 334,83 triliun ini sudah tergerus Rp 46 triliun dalam 5 bulan.

Pelaku pasar akan menyoroti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Mandiri yang digelar Senin 9 Desember hari ini pukul 14.00 WIB, di Auditorium Plaza Mandiri, Gatot Subroto, Jakarta. Agendanya yakni perubahan susunan pengurus Bank Mandiri mulai dari komisaris hingga direksi.

Akhir pekan lalu, Menteri BUMN Erick Thohir sudah secara resmi menunjuk eks Menteri Keuangan Chatib Basri sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri. Keputusan Erick ini akan disahkan dalam RUPSLB ini Senin ini.

Sebelumnya Wakil Komut Bank Mandiri dijabat Imam Apriyanto Putro yang kini diangkat menjadi Wadirut PT Pupuk Indonesia. Imam sebelumnya menjabat Sekretaris Kementerian BUMN dan terkena perombakan eselon I di jajaran kementerian tersebut.

Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas perusahaan pelat merah juga sudah memastikan direksi dan komisaris perusahaan pelat merah sektor perbankan itu akan dirombak habis-habisan.

"Ada [perombakan direksi dan komisaris Mandiri]," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga kepada CNBC Indonesia, Minggu (8/12/2019).


Kendati menunjuk Chatib Basri, publik masih menunggu gebrakan apa lagi yang akan dilakukan Erick dalam mengubah struktur internal Bank Mandiri, mengingat posisi pucuk direksi masih kosong.

Posisi Direktur Utama Bank Mandiri kosong setelah Kartika Wirjoatmodjo ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Wakil Menteri BUMN yang membidangi sektor keuangan. Jabatan dirut masih dipegang pelaksana direktur utama (Plt).

Berikut adalah susunan direksi Bank Mandiri :

- Plt Direktur Utama: Sulaiman Arif Arianto
- Wakil Direktur Utama: Sulaiman Arif Arianto
- Direktur Corporate Banking: Royke Tumilaar
- Direktur Bisnis dan Jaringan: Hery Gunardi
- Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin
- Direktur Teknologi Informasi dan Operasi: Rico Usthavia Frans
- Direktur Treasury dan International Banking: Darmawan Junaidi
- Direktur Hubungan Kelembagaan: Alexandra Askandar
- Direktur Kepatuhan SDM: Agus Dwi Handaya
- Direktur Keuangan dan Strategi: Panji Irawan
- Direktur Retail Banking: Donsuwan Simatupang
- Direktur Commercial Banking: Riduan

Namun hingga saat ini, teka teki calon pucuk tertinggi pimpinan perusahaan belum terungkap. Saat ditemui di Istana Kepresidenan, Erick masih irit bicara terkait hal itu.

"Belum-belum. Nanti ya," kata Erick singkat di Istana, Selasa (3/12/2019).

Kondisi Bank Mandiri ini berbeda, mengingat dalam kesempatan sebelumnya Erick tak ragu menyebut langsung nama-nama yang mengisi jabatan direksi dan komisaris di berbagai perusahaan BUMN strategis antara lain PT Pertamina (Persero), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) hingga PT Indonesia Aluminium (Persero) atau Inalum.

Santer terdengar di kalangan pelaku pasar, beberapa calon kuat menggantikan Kartika di Bank Mandiri, antara lain Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Royke Tumilaar.

Royke lahir pada 1964 sebagaimana tertulis dari situs resmi BMRI. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Manajemen dari Universitas Trisakti pada 1987, dan gelar Master of Business Finance dari University of Technology Sydney 1999.

Pada 2007, Royke mendapat promosi menjadi Group Head Regional Commercial Sales I sampai dengan Mei 2010, dan padaAgustus 2009 merangkap sebagai Komisaris Mandiri Sekuritas. Pada bulan Mei 2010, dia menjadi Group Head of Commercial Sales Jakarta sampai dengan Mei 2011.

Pada Mei 2011, beliau diangkat menjadi Managing Director Treasury, Financial Institutions & Special Asset Management.


Selain Royke, nama Hery Gunardi, Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri juga disebut-sebut sebagai kandidat kuat. 
Lahir tahun 1962, Hery meraih gelar Sarjana di jurusan Administrasi Niaga dari Universitas 17 Agustus 1945 (1987) dan gelar Master of Science bidang Finance & Accounting dari University of Oregon, AS (1991).

Hery juga beliau pernah mengikuti beberapa program pendidikan eksekutif di universitas terkemuka, seperti Columbia University, University of Pennsylvania, dan London Business School.

Hery memulai kariernya di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), yang merupakan warisan Bank Mandiri, dan menjadi anggota tim yang menangani proses merger menuju pendirian Bank Mandiri (1998-1999), dan juga menjabat sebagai Direktur Project untuk membentuk usaha patungan AXA Mandiri (2002-2003).

Pada 1991, ia diangkat menjadi Bank Mandiri Regional Marketing Manager untuk wilayah Jakarta Kota, dan dipercaya membawahi Wealth Management Group (2006-2009), Jakarta Network Group (2009-2011), and Distribution Network I Group (2011-2013).

Tidak hanya itu, Hery Gunardi juga pernah bekerja di anak perusahaan Bank Mandiri, termasuk sebagai Direktur AXA Mandiri Financial Services (2003-2006), Komisaris Utama AXA Mandiri Financial Services (2006-2009), dan Komisaris Utama Mandiri Manajemen Investasi (2009-sekarang).

Meski begitu, Arya enggan merinci lebih jauh perihal berapa jumlah direksi maupun komisaris Mandiri yang akan dirombak. Yang jelas, agenda acara RUPSLB tetap perubahan susunan pengurus perseroan.

"Totalnya lihat besok [Senin ini] ya," jelas mantan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin ini.

Saat ini jajaran komisaris Mandiri antara lain:
  • Komisaris Utama/Komisaris Independen : Hartadi A Sarwono
  • Wakil Komisaris Utama : Imam Aprianto Putro
  • Komisaris : Ronald Silaban
  • Komisaris Independen : Bangun S Kusmulyono
  • Komisaris Independen : Goei Siauw Hong
  • Komisaris : Ardan Adiperdana
  • Komisaris Independen : Makmur Keliat
  • Komisaris : R Widyo Pramono

(tas/sef) Next Article Gokil! Laba Bank Mandiri (BMRI) Tumbuh 66,83% Jadi Rp 28,02 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular