
Raih Rp 250 M Saat Listing, Saham Repower Kena Auto Reject!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten properti PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) menguat signifikan pada saat pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (6/12/2019).
Saham REAL melesat 70% ke level Rp 170/saham dari harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) perseroan Rp 100/saham. Saat ini nilai kapitalisasi pasar Repower Asia mencapai Rp 1,13 triliun.
Level harga tersebut menyentuh batas penolakan sistem alias auto reject atas. Dengan range harga Rp 50-200, maka saham Repower terkena ketentuan batas naik dan turun dalam sehari di pasar reguler yakni 35% dan saat IPO dua kali lipatnya yakni 70%.
Repower melepas 2,5 miliar saham baru atau setara 37,69% saham melalui Ini. Dengan demikian, melalui aksi korporasi ini perseroan meraup dana IPO sebesar Rp 250 miliar.
Pada saat penawaran umum, saham REAL tercatat mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 87,42 kali.
Direktur Utama Repower Aulia Firdaus menyatakan, seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk pelunasan pembelian lahan untuk pengembangan di beberapa lokasi strategis.
"Rinciannya 47,23% untuk pembelian lahan di Tangerang Kota, lahan di Bekasi Timur sebesar 36,67%, lahan di Pasar Minggu 10,19%, dan lahan di Pondok Cabe, Tangsel sebesar 5,92%," kata Aulia Firdaus di BEI, Jakarta, Jumat (6/12/2019).
Pada saat bersamaan, perseroan juga menerbitkan 1,25 miliar waran seri I atau 30,25% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran IPO. Rasionya, 100:50 dengan periode pelaksanaan waran pada 5 Juni-4 Desember 2020 dan harga pelaksanaan Rp 105.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan menunjuk UOB Kay Hian dan MNC Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi IPO.
Sebagai tambahan informasi, Repower merupakan perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha di bidang properti. Hingga saat ini, perseroan telah mengerjakan beberapa proyek, antara lain Botanical Puri Asri, Green Botanical Garden, dan Pejaten Office Park.
Pada tahun 2020, Repower menargetkan pendapatan naik 190% menjadi Rp 72 miliar, dibandingkan proyeksi tahun ini Rp 24,8 miliar. Sementara itu, laba bersih diprediksi naik 52% menjadi Rp 9,6 miliar dari estimasi 2019 sebesar Rp 6,36 miliar.
Simak, IPO BUMN jadi langkah strategis
(tas/tas) Next Article REAL Optimis Kinerja Sektor Properti Membaik di 2020
