
Ditopang Saham-saham Konsumer, IHSG Masih Hijau

Saham-saham konsumer berkontribusi signifikan dalam mendongkrak kinerja IHSG. Per akhir sesi satu, indeks sektor barang konsumsi menguat 0,66%, menjadikannya sektor dengan kontribusi positif terbesar bagi IHSG.
Saham-saham konsumer yang diburu pelaku pasar pada hari ini di antaranya: PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (+2,99%), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (+0,67%), PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (+0,63%), dan PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (+0,32%).
Aksi beli atas saham-saham konsumer terjadi seiring dengan rilis angka Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Kemarin (5/12/2019), Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa IKK periode November 2019 berada di level 124,2, jauh meningkat dibandingkan IKK periode Oktober 2019 yang sebesar 118,4. IKK pada bulan lalu merupakan yang tertinggi dalam empat bulan.
IKE pada bulan November tercatat sebesar 109,3, naik dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar 104,8. Sementara itu, IEK pada bulan November tercatat sebesar 139,1, naik dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar 132.
Naiknya IKK secara signifikan memberi sinyal bahwa masyarakat Indonesia akan secara signifikan meningkatkan konsumsinya menjelang libur hari raya Natal dan Tahun Baru. Praktis, saham-saham konsumer menjadi pilihan pelaku pasar pada hari ini.
Untuk diketahui, sebelumnya terdapat kekhawatiran yang besar bahwa tingkat konsumsi masyarakat Indonesia sedang berada di level yang sangat rendah. Hal ini tercermin dari rendahnya angka inflasi.
Pada awal bulan ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa sepanjang bulan November terjadi inflasi sebesar 0,14% secara bulanan (month-on-month), sementara inflasi secara tahunan (year-on-year) tercatat di level 3%.
Inflasi pada bulan November berada di bawah konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia. Median dari 12 ekonom yang ikut berpartisipasi dalam pembentukan konsensus memproyeksikan tingkat inflasi secara bulanan di level 0,2%, sementara inflasi secara tahunan diperkirakan berada di angka 3,065%.
Lantas, lagi-lagi inflasi Indonesia berada di bawah ekspektasi. Sebelumnya pada bulan Oktober, BPS mencatat bahwa terjadi inflasi sebesar 0,02% secara bulanan, sementara inflasi secara tahunan berada di level 3,13%.
Inflasi pada bulan Oktober berada di posisi yang lebih rendah ketimbang konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan adanya inflasi sebesar 0,12% secara bulanan, sementara inflasi secara tahunan diperkirakan sebesar 3,23%.
Kini, rilis angka IKK yang menggembirakan sukses memantik aksi beli atas saham-saham konsumer. Untuk diketahui, jika dihitung sejak akhir tahun 2018 hingga penutupan perdagangan kemarin, indeks sektor barang konsumsi sudah ambruk sebesar 20,77%.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)
