
Akhir Bulan AS-China Diprediksi Kian Selow, Pasar SUN Bersemi

Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara lain. Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.
Seri acuan yang paling menguat adalah FR0078 yang bertenor 10 tahun dengan penurunan yield 5,2 basis poin (bps) menjadi 7,11%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Yield Obligasi Negara Acuan 5 Dec'19 | |||||
Seri | Jatuh tempo | Yield 4 Dec'19 (%) | Yield 5 Dec'19 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar IBPA 5 Dec'19 (%) |
FR0077 | 5 tahun | 6.599 | 6.559 | -4.00 | 6.5398 |
FR0078 | 10 tahun | 7.169 | 7.117 | -5.20 | 7.0909 |
FR0068 | 15 tahun | 7.616 | 7.586 | -3.00 | 7.5572 |
FR0079 | 20 tahun | 7.742 | 7.72 | -2.20 | 7.6972 |
Sumber: Refinitiv
Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat. Indeks tersebut naik 0,46 poin (0,17%) menjadi 267,74 dari posisi kemarin 267,28.
Penguatan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 531 bps, menyempit dari posisi kemarin 538 bps. Yield US Treasury 10 tahun naik 2,6 bps hingga 1,8% dari posisi kemarin 1,78%.
Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.066 triliun SBN, atau 38,55% dari total beredar Rp 2.767 triliun berdasarkan data per 4 Desember.
Angka kepemilikannya masih positif Rp 173,53 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan lalu yang juga berarti pada bulan lalu, investor asing tercatat keluar dari pasar SUN senilai Rp 1,02 triliun.
Dari pasar surat utang negara berkembang dan maju, koreksi harga terjadi secara luas sehingga yield mayoritas obligasi negara naik.
Hal tersebut mencerminkan investor global sedang menghindari obligasi pemerintah karena sedang dibekap sentimen positif terkait dengan sifat instrumen utang yang dinilai lebih aman dibanding pasar ekuitas.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang | |||
Negara | Yield 4 Dec'19 (%) | Yield 5 Dec'19 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) | 6.82 | 6.81 | -1.00 |
China (A+) | 3.198 | 3.207 | 0.90 |
Jerman (AAA) | -0.315 | -0.29 | 2.50 |
Prancis (AA) | -0.008 | 0.027 | 3.50 |
Inggris Raya (AA) | 0.743 | 0.778 | 3.50 |
India (BBB-) | 6.461 | 6.608 | 14.70 |
Jepang (A) | -0.04 | -0.038 | 0.20 |
Malaysia (A-) | 3.435 | 3.438 | 0.30 |
Filipina (BBB) | 4.639 | 4.643 | 0.40 |
Rusia (BBB) | 6.4 | 6.4 | 0.00 |
Singapura (AAA) | 1.74 | 1.758 | 1.80 |
Thailand (BBB+) | 1.62 | 1.59 | -3.00 |
Amerika Serikat (AAA) | 1.781 | 1.807 | 2.60 |
Afrika Selatan (BB+) | 8.43 | 8.435 | 0.50 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/irv) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor