
Kemarin Naik, Pagi Ini Harga Emas Dunia 'Mager'
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
04 December 2019 09:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia tak banyak bergerak alias mager pada Rabu pagi ini (4/12/2019) setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan dagang dengan China lebih baik diundur setelah pemilihan umum Amerika Serikat (AS) November tahun depan.
Harga emas di pasar spot berada di US$ 1.477,27/troy ons pada perdagangan pukul 09.15 WIB. Harga emas nyaris tak bergerak setelah ditutup menguat pada perdagangan kemarin di US$ 1.477,24/troy ons.
Selasa kemarin penguatan harga emas terjadi setelah Trump menyatakan sebaiknya kesepakatan dagang dengan Tiongkok dilakukan setelah pemilihan umum (Pemilu) AS 2020.
"Dalam beberapa hal, saya menyukai gagasan menunda kesepakatan dengan China sampai Pemilu selesai, tapi mereka ingin membuat kesepakatan sekarang dan kita akan melihat apakah kesepakatan itu akan benar terjadi," kata Trump saat diwawancarai oleh wartawan di London dalam pertemuan NATO, sebagaimana dilansir CNBC International.
Pemilu AS akan dilangsungkan pada bulan November tahun depan. Jika benar kesepakatan dagang mundur, ini bukan sinyal yang baik untuk perekonomian global. Pasalnya perang dagang yang berlangsung selama 17 bulan terakhir telah membuat ekonomi global tumbuh melambat.
Belum juga selesai kisruh dengan China, Presiden ke-45 AS itu juga menebar ancaman dagang ke negara Amerika Latin, Brazil dan Argentina. Trump menuduh kedua negara tersebut telah berbuat curang dengan mendevaluasi mata uangnya.
"Brasil dan Argentina telah melakukan devaluasi besar-besaran terhadap mata uang mereka, dan hal itu tidak bagus untuk petani kita. Oleh karena itu, efektif secepatnya, saya akan menerapkan lagi bea masuk semua baja dan aluminum yang masuk ke AS dari dua negara tersebut," kata Trump melalui akun Twitternya, sebagaimana dilansir CNBC International.
Tak sampai di situ, Presiden ke-45 AS ini juga mengancam akan mengenakan tarif hingga 100% atas produk impor asal Perancis senilai US$ 2,4 miliar. Trump menganggap Perancis telah melakukan diskriminasi atas layanan pajak digital bagi perusahaan asal AS, dilansir dari AFP.
Berdasarkan fakta yang ditemukan oleh Perwakilan Dagang AS, mengenakan pajak yang tinggi pada perusahaan teknologi asal AS seperti Google, Apple, Facebook dan Amazon.
Saat ini AS juga diketahui tengah melakukan penyelidikan pada Australia, Italia dan Turki. Jika negara-negara tersebut terbukti melakukan kecurangan, maka Washington tak segan-segan mengenakan bea masuk.
Keberadaan Trump yang terus menebar api perang dagang ke berbagai belahan dunia membuat emas punya ruang untuk kembali menguat. Namun yang terlihat hari ini investor masih wait and see melihat kelanjutan drama perang dagang ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/tas) Next Article Emas, How High Can You Fly
Harga emas di pasar spot berada di US$ 1.477,27/troy ons pada perdagangan pukul 09.15 WIB. Harga emas nyaris tak bergerak setelah ditutup menguat pada perdagangan kemarin di US$ 1.477,24/troy ons.
"Dalam beberapa hal, saya menyukai gagasan menunda kesepakatan dengan China sampai Pemilu selesai, tapi mereka ingin membuat kesepakatan sekarang dan kita akan melihat apakah kesepakatan itu akan benar terjadi," kata Trump saat diwawancarai oleh wartawan di London dalam pertemuan NATO, sebagaimana dilansir CNBC International.
Pemilu AS akan dilangsungkan pada bulan November tahun depan. Jika benar kesepakatan dagang mundur, ini bukan sinyal yang baik untuk perekonomian global. Pasalnya perang dagang yang berlangsung selama 17 bulan terakhir telah membuat ekonomi global tumbuh melambat.
Belum juga selesai kisruh dengan China, Presiden ke-45 AS itu juga menebar ancaman dagang ke negara Amerika Latin, Brazil dan Argentina. Trump menuduh kedua negara tersebut telah berbuat curang dengan mendevaluasi mata uangnya.
"Brasil dan Argentina telah melakukan devaluasi besar-besaran terhadap mata uang mereka, dan hal itu tidak bagus untuk petani kita. Oleh karena itu, efektif secepatnya, saya akan menerapkan lagi bea masuk semua baja dan aluminum yang masuk ke AS dari dua negara tersebut," kata Trump melalui akun Twitternya, sebagaimana dilansir CNBC International.
Tak sampai di situ, Presiden ke-45 AS ini juga mengancam akan mengenakan tarif hingga 100% atas produk impor asal Perancis senilai US$ 2,4 miliar. Trump menganggap Perancis telah melakukan diskriminasi atas layanan pajak digital bagi perusahaan asal AS, dilansir dari AFP.
Berdasarkan fakta yang ditemukan oleh Perwakilan Dagang AS, mengenakan pajak yang tinggi pada perusahaan teknologi asal AS seperti Google, Apple, Facebook dan Amazon.
Saat ini AS juga diketahui tengah melakukan penyelidikan pada Australia, Italia dan Turki. Jika negara-negara tersebut terbukti melakukan kecurangan, maka Washington tak segan-segan mengenakan bea masuk.
Keberadaan Trump yang terus menebar api perang dagang ke berbagai belahan dunia membuat emas punya ruang untuk kembali menguat. Namun yang terlihat hari ini investor masih wait and see melihat kelanjutan drama perang dagang ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/tas) Next Article Emas, How High Can You Fly
Most Popular