Internasional

Simak! Ini Tantangan Industri Perbankan di Asia Pasifik

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 December 2019 17:14
Bank-bank investasi di kawasan Asia-Pasifik kemungkinan akan menghadapi semakin banyak tekanan ke depannya.
Foto: Reuters/Bahrain Mirror
Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat Fitch Ratings, dalam sebuah laporan baru, mengatakan bahwa bank-bank investasi di kawasan Asia-Pasifik kemungkinan akan menghadapi semakin banyak tekanan ke depannya.

Ini dikarenakan saat ini telah terjadi peningkatan tantangan ekonomi makro global, yang salah satu imbasnya bisa mempengaruhi prospek pendapatan jangka pendek dari bank-bank tersebut.


"Bank-bank di sebagian besar pasar menghadapi beberapa tantangan untuk kinerja operasinya," lapor AFP, mengutip laporan Fitch.

"(Tantangan itu) termasuk peningkatan biaya yang berkaitan dengan regulasi, pertumbuhan perdagangan dan ekonomi yang lebih lambat, pertumbuhan kredit yang lemah, suku bunga rendah, dan persaingan sengit."

"Faktor-faktor ini menekan margin bunga bersih dan profitabilitas keseluruhan."

Namun demikian, Fitch menjelaskan bahwa meski akan ada lebih banyak bank yang melaporkan hasil keuangan yang lebih lemah pada tahun 2020 dibandingkan pada tahun 2019 akibat semua tantangan yang ada, lembaga pemeringkat asal Amerika Serikat (AS) ini mengatakan tidak melihat adanya penurunan yang signifikan dalam peringkat bank-bank tersebut.

"Kami tidak memproyeksikan penurunan yang signifikan, dan ada kemungkinan tidak akan ada dampak langsung pada peringkat. Akibatnya, sebagian besar peringkat bank tetap pada Outlook Stabil," katanya.


Namun begitu, Fitch mengatakan beberapa bank di Australia (khususnya, bank-bank besar dan anak perusahaan Selandia Baru mereka) dan di Jepang lebih rentan terhadap tekanan peringkat negatif.

"Dalam hal ini, peringkat berada pada Outlook Negatif," katanya.

Lembaga itu menjelaskan bahwa alasannya memproyeksikan demikian adalah karena mereka melihat adanya penurunan tingkat suku bunga dan pertumbuhan kredit yang lambat di kawasan ini. Hal itu memberikan tekanan pada pendapatan bunga bersih, sementara penjualan bagian dari operasi manajemen kekayaan bank dan pengurangan biaya dan komisi akan mempengaruhi pendapatan non-bunga (non-interest) bank.

Sementara untuk wilayah China, Hong Kong, Korea dan Singapura, peringkat bank-bank di negara ini diproyeksikan akan tetap stabil pada tahun depan.

"Hal ini mencerminkan dukungan eksternal atau profil keuangan intrinsik bank yang memiliki buffer yang memadai pada tingkat peringkat saat ini untuk mengatasi kemungkinan penurunan pada tahun 2020. Namun demikian, risiko penurunan masih ada, karena tantangan eksternal dan, dalam kasus Hong Kong, ekonomi tergerus oleh kerusuhan sosial," jelasnya.

"Meningkatkan eksposur ke pasar negara berkembang yang tumbuh lebih cepat kemungkinan akan menambah tekanan, tetapi ini mungkin hanya menjadi lebih jelas ketika lingkungan operasi kurang jinak. Ini juga merupakan kasus bagi bank-bank Jepang, dan terjadi melampaui tantangan struktural untuk operasi domestik mereka, yang kemungkinan akan terus menyeret pendapatan dan pembuatan modal internal."

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Ekonomi Global Suram, Begini Penilaian Fitch Terhadap RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular