
Dapat Dana Tunai Jual OVO? Saham Multipolar Terbang 25%
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
03 December 2019 16:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham perusahaan Grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL) terbang pada perdagangan hari ini, Selasa (3/12/2019).
Ada ekspektasi di pelaku pasar, bahwa perseroan mendapatkan dana tunai dari penjualan OVO (salah satu perusahaan fintech terbesar di Indonesia) yang merupakan anak usaha perseroan.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, harga saham MLPLÂ melesat 25% ke level Rp 80/saham. Volume perdagangan tercatat mencapai 72,02 juta unit senilai Rp 5,77 miliar.
OVO merupakan platform pembayaran digital di bawah Grup Lippo. Multipolar yang jadi bagian Grup Lippo bidang teknologi digital memiliki anak usaha PT Visionet Internasional yang memiliki layanan aplikasi OVO.
Belakangan ini, OVO tercatat sebagai salah satu fintech alat pembayaran yang sedang populer. Pihak OVO awal tahun ini sempat mengumumkan pertumbuhan jumlah pengguna hingga 400%.
Pekan lalu pendiri Grup Lippo, Mochtar Riady mengakui bahwa grup yang dibangunnya ini telah mengurangi kepemilikannya di dompet digital OVO. Sampai saat ini, Lippo hanya memiliki sebesar 30% saham namun tetap menjadi pemegang saham utamanya.
"Bukan melepas, adalah kita menjual sebagian. Sekarang kita tinggal sekitar 30-an persen atau satu pertiga. jadi dua pertiga kita jual," kata Mochtar dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC), Kamis (28/11/2019).
Dia menjelaskan, tak kuat lagi bakar uang untuk membesarkan perusahaan menjadi pertimbangan untuk membagi beban tersebut dengan investor lain. Asal tahu saja, 'bakar' uang ini dilakukan OVO dalam bentuk memberikan diskon di mitra yang bekerjasama dengannya.
"Alasannya, terus bakar uang bagaimana kami kuat," lanjut dia.
Presiden Direktur Multipolar dan Direktur Lippo Group Adrian Suherman mengatakan komitmen untuk membesarkan OVO hingga saat ini masih diteruskan oleh perusahaan untuk terus menjadi perusahaan fintech e-money Indonesia.
"Untuk itu sejak awal kami percaya bahwa membesarkan OVO tentunya memerlukan mitra yang dapat melengkapi visi dan misi kami dalam perkembangan fintech e-money," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (28/11/2019).
Adrian menambahkan, dengan membuka peluang bagi mitra untuk mendukung OVO, pihaknya percaya bahwa dengan ini OVO dapat tumbuh dan berkembang. "Komitmen besar kami, dengan membawa mitra baru, adalah agar OVO terus dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat."
"Sebagai pendiri OVO, kami tentunya akan selalu aktif mendukung dan menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Kami bangga dapat terus menjadi bagian dari sebuah usaha yang telah menjadi aspek penting dalam keseharian masyarakat Indonesia, dan akan terus mendukung program pemerintah, BI juga OJK dalam meningkatkan inklusi keuangan negara," tambah dia.
(hps/tas) Next Article Jelang Pembukaan Mal, Saham Multipolar Terbang!
Ada ekspektasi di pelaku pasar, bahwa perseroan mendapatkan dana tunai dari penjualan OVO (salah satu perusahaan fintech terbesar di Indonesia) yang merupakan anak usaha perseroan.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, harga saham MLPLÂ melesat 25% ke level Rp 80/saham. Volume perdagangan tercatat mencapai 72,02 juta unit senilai Rp 5,77 miliar.
Belakangan ini, OVO tercatat sebagai salah satu fintech alat pembayaran yang sedang populer. Pihak OVO awal tahun ini sempat mengumumkan pertumbuhan jumlah pengguna hingga 400%.
Pekan lalu pendiri Grup Lippo, Mochtar Riady mengakui bahwa grup yang dibangunnya ini telah mengurangi kepemilikannya di dompet digital OVO. Sampai saat ini, Lippo hanya memiliki sebesar 30% saham namun tetap menjadi pemegang saham utamanya.
"Bukan melepas, adalah kita menjual sebagian. Sekarang kita tinggal sekitar 30-an persen atau satu pertiga. jadi dua pertiga kita jual," kata Mochtar dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC), Kamis (28/11/2019).
Dia menjelaskan, tak kuat lagi bakar uang untuk membesarkan perusahaan menjadi pertimbangan untuk membagi beban tersebut dengan investor lain. Asal tahu saja, 'bakar' uang ini dilakukan OVO dalam bentuk memberikan diskon di mitra yang bekerjasama dengannya.
"Alasannya, terus bakar uang bagaimana kami kuat," lanjut dia.
Presiden Direktur Multipolar dan Direktur Lippo Group Adrian Suherman mengatakan komitmen untuk membesarkan OVO hingga saat ini masih diteruskan oleh perusahaan untuk terus menjadi perusahaan fintech e-money Indonesia.
"Untuk itu sejak awal kami percaya bahwa membesarkan OVO tentunya memerlukan mitra yang dapat melengkapi visi dan misi kami dalam perkembangan fintech e-money," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (28/11/2019).
Adrian menambahkan, dengan membuka peluang bagi mitra untuk mendukung OVO, pihaknya percaya bahwa dengan ini OVO dapat tumbuh dan berkembang. "Komitmen besar kami, dengan membawa mitra baru, adalah agar OVO terus dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat."
"Sebagai pendiri OVO, kami tentunya akan selalu aktif mendukung dan menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Kami bangga dapat terus menjadi bagian dari sebuah usaha yang telah menjadi aspek penting dalam keseharian masyarakat Indonesia, dan akan terus mendukung program pemerintah, BI juga OJK dalam meningkatkan inklusi keuangan negara," tambah dia.
(hps/tas) Next Article Jelang Pembukaan Mal, Saham Multipolar Terbang!
Most Popular