
Duh! Giliran Brazil, Argentina & Prancis Jadi Sasaran Trump

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melepaskan 'tembakan' untuk menggelorakan perang dagang. Namun kali ini bukan dengan China, negara yang juga masih terlibat perang dagang dengan AS dalam 2 tahun terakhir.
Pada hari Senin (2/11/2019), Trump memulai perang dagang dengan dua kawasan sekaligus, yakni Amerika Latin dan Eropa.
Melalui unggahan di Twitternya, Trump mengatakan akan menerapkan lagi bea masuk terhadap baja dan aluminium impor dari Brasil dan Argentina, dua negara yang terkenal akan geliat sepak bola dengan dua bintang utamanya, Neymar asal Brazil dan Lionel Messi.
Trump menyebut alasannya memberlakukan hal tersebut karena merasa kedua negara telah dengan sengaja mendevaluasi mata uang mereka. Hal itu menyebabkan petani di AS kehilangan daya saing, kata Trump.
"Brasil dan Argentina telah melakukan devaluasi besar-besaran terhadap mata uang mereka, dan hal itu tidak bagus untuk petani kita. Oleh karena itu, efektif secepatnya, saya akan menerapkan lagi bea masuk semua baja dan aluminium yang masuk ke AS dari dua negara tersebut," kata Trump melalui akun Twitternya, sebagaimana ditulis CNBC International.
Selain dengan kedua negara Amerika Latin tersebut, Trump juga menabuh genderang perang dagang dengan Prancis. Trump mengancam mengenakan tarif hingga 100% atas barang-barang Prancis senilai US$ 2,4 miliar. Produk yang terancam dikenai tarif itu termasuk anggur dan keju.
Menurut laporan, alasan Trump memberlakukan tarif ini pada Prancis adalah karena negara yang dipimpin Presiden Emmanuel Macron itu telah memberlakukan tarif yang tinggi pada perusahaan teknologi AS, seperti Google, Apple, Facebook, dan Amazon.
Sejalan dengan Trump, perwakilan dagang AS (USTR) Robert Lighthizer juga dikabarkan tengah melakukan tinjauan kepada beberapa negara lainnya mengenai kemungkinan pengenaan tarif. Negara-negara itu termasuk Austria, Turki, dan Italia.
Menanggapi hal ini, analis dari Meeschaert Financial Services, Gregory Volokhine mengatakan bahwa langkah AS ini jelas akan menguncang pasar. Apalagi saat ini AS sudah terlibat perang dagang besar dengan China dan Uni Eropa (AS).
Kedua negara ini telah dijatuhi berbagai sanksi oleh Trump dalam setahun terakhir dan bahkan saat perselisihan belum berakhir, kedua negara telah diancam dengan sanksi baru.
"Bisa kalian bayangkan [apa yang akan terjadi] kalau AS melakukan hal yang sama ke Eropa." kata Volokhine, mengutip AFP.
Perang dagang AS-China tekan minyak
(tas/tas) Next Article Gawat! 5 Risiko Global Ini Bikin Pasar Nyut-nyutan
