Internasional

Waspada, Serangan Perang Dagang Baru Trump!

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
03 December 2019 07:24
Balasan China ke AS soal Hong Kong & Perang Dagang
Foto: Trump rayakan thanksgiving dengan pasukan AS di Afganistan (AP Photo/Alex Brandon)
Sementara itu, China akhirnya resmi menjatuhkan sanksi ke Amerika Serikat (AS) karena ikut campur soal Hong Kong.

Sanksi ini diberikan mulai Senin (2/12/2019). China membatalkan kunjungan kapal perang AS dan memberi sanksi pada lembaga swadaya masyarakat (LSM/NGO) asal negeri Paman Sam itu.

"Sebagai respon dari kelakuan yang tidak berdasar dari AS, pemerintah China telah memutuskan tidak memberi izin pada kapal perang AS untuk mendarat di Hong Kong," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hau Chunying sebagaimana dikutip dari AFP.

Selain itu, Hua juga mengatakan akan menjatuhkan sanksi pada LSM asal AS. Terutama bagi yang secara aktif mendukung para pendemo.

Unjuk rasa massa pro demokrasi membuat kondisi kawasan itu tak stabil. LSM tersebut di antaranya National Endowment for Democracy, Human Rights Watch dan Freedom House.

"Kami menemukan banyak fakta dan bukti jelas bahwa LSM itu mendukung pergerakan anti-China ... dan mendukung aktivitas separatis untuk kemerdekaan Hong Kong," kata Hua lagi.

Sebelumnya, Trump menandatangani UU HAM dan demokrasi Hong Kong pada 27 November waktu setempat. "Saya menandatangani UU ini untuk menghormati Presiden China Xi dan orang-orang Hong Kong," kata Trump dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNBC International.

"Ini disah-kan dengan harapan bahwa para pemimpin dan perwakilan China dan Hong Kong akan dapat menyelesaikan perbedaan mereka secara damai, yang mengarah pada perdamaian jangka panjang dan kemakmuran bagi semua."

UU ini akan mengharuskan perwakilan AS untuk melakukan tinjauan tahunan terhadap otonomi Hong Kong. Tinjauan ini akan menjadi syarat bagi kawasan itu jika ingin melakukan aktivitas perdagangan dengan AS.

Serangan balik China ini dianggap beberapa analis sebagai balasan simbolis. Sebagian analis percaya sanksi ini sangat berpotensi menganggu jalannya pembicaraan damai dagang kedua negara yang dimulai sejak Oktober lalu.

(sef/sef)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular