
IHSG Bisa ke 6.288, Sektor Mana Paling Cuan di Desember?

Namun, dengan semangat optimisme memasuki bulan baru ini, IHSG punya potensi menguat. Pasalnya, selama 20 kali Desember ke belakang alias 20 tahun terakhir, sebenarnya IHSG membukukan rerata kenaikan dengan besaran lumayan 4,62%.
Patut diingat juga bahwa meskipun indeks saham utama tersebut belum kembali ke posisi di akhir 2018 yaitu di 6.194, indeks utama domestik itu hanya sekali mencicipi getirnya zona koreksi di bulan ke-12. Pelemahan dialami IHSG sebesar 3% pada Desember 2000, dan selebihnya menguat bertubi-tubi di Desember tahun-tahun lainnya.
Dengan besaran rerata penguatan historis 4,62% tersebut pada periode 1999-2018, secara sederhana dan tanpa memperhitungkan sentimen lain maka dapat dihitung bahwa IHSG masih berpeluang naik minimal hingga 6.288 pada akhir Desember nanti, dari posisi 6.011 pada akhir bulan lalu.
Industri Dasar dan Pertambangan
Dari sudut pandang sektoral, indeks sektor industri dasar menjadi satu-satunya indeks yang selamat dari koreksi yang terjadi pada November.
Data perdagangan menunjukkan indeks sektor industri dasar menguat tipis 1,32% dan delapan indeks sektor lain terkoreksi dengan penurunan terparah dialami indeks pertambangan yang turun 9,52%.
Berkaca lagi secara historis sepanjang 20 tahun ke belakang, dapat dirunut juga bahwa delapan sektor belum pernah mengalami koreksi di Desember dalam 3 tahun berturut-turut, kecuali sektor pertambangan.
Sektor pertambangan juga mengalami koreksi terbanyak dalam 20 tahun terakhir yaitu sebanyak tujuh kali, bersama dengan indeks properti-konstruksi.
Dari probabilitas tersebut dapat dicermati juga bahwa indeks finansial merupakan yang paling jarang terkoreksi yaitu dengan penguatan pada sebanyak 18 Desember, diikuti indeks perdagangan, infrastruktur-telekomunikasi, dan indeks industri dasar dan aneka industri.
Meskipun pernah mengalami pelemahan berturut-turut dalam tiga kali Desember, indeks perusahaan penambang tersebut justru memiliki rerata pergerakan yang mengungguli indeks sektoral lain yaitu 6,61%, terutama ditopang penguatan mengagumkan pada 2002-2003 yaitu 21,37% dan 63,62%.
Apapun pilihan sektor dan sahamnya, dapat diyakini bahwa tidak selamanya pasar saham akan terkoreksi karena di balik pelemahan ada harapan yang menjadi awal dari penguatan selanjutnya.
Apalagi, Senin kemarin (2/12/) di awal bulan, IHSG menorehkan penguatan 1,97%, terbesar sepanjang tahun ini dan dapat menjadi modal di bulan ini sambil menanti ada-tidaknya Santa Rally di akhir bulan.
Dengan kata lain yang lebih berusaha optimistis: kalau pasar tidak turun hari ini, maka pasar akan sulit naik besok.
Selamat berinvestasi!
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!
