
Akhir November, Saham-saham Barang Konsumsi Unjuk Gigi

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki hari terakhir perdagangan bulan November 2019, serta memasuki bulan terakhir tahun ini saham-saham unggulan di sektor konsumer tampak mulai bangkit.
Indeks sektor konsumer menguat 0,64% pada penutupan pasar sesi I hari ini Jumat (29/11/2019), penguatan tersebut turut membantu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,72% pada level 5.995.
Adapun saham-saham yang mendorong penguatan tersebut ialah: PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk/HMSP (+1,32%), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (+3,03%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+0,54%), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (+0,88%), PT Gudang Garam Tbk/GRM (+0,45%).
Kinerja sektor konsumer paling anjlok pada tahun ini dibandingkan sektor-sektor lainnya, hingga hari Kamis (28/11) sektor konsumer kinerjanya amblas 22,4% sejak awal tahun. Sektor memiliki bobot terbesar kedua pada IHSG secara kapitalisasi pasar sebesar 16,7%, karena itu pergerakannya cukup mempengaruhi bursa.
Pada bulan Desember, biasanya konsumsi masyarakat cenderung meningkat karena adanya momen-momen penting seperti Hari Raya Natal, Tahun Baru serta liburan anak sekolah. Di Amerika Serikat (AS) kurang lebih situasinya hampir sama, bahkan pekan ini ada perayaan Thanksgiving dan Black Friday yang berpotensi memacu konsumsi di sana.
Konsumsi rumah tangga memainkan peranan penting pada perekonomian Indonesia karena bobotnya paling besar dibandingkan komponen lainnya yang mencapai 55,7%. Pada kuartal III-2019 konsumsi dalam negeri hanya tumbuh 5,01% secara tahunan (year on year/YoY) menurut catatan Badan Pusat Statistik.
Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2019 hanya berada pada angka 5,02%, menurun dibandingkan kuartal II-2019 pada angka 5,05% dan kuartal pertama 5,07%.
Penurunan konsumsi masyarakat juga tercermin dari Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dilakukan Bank Indonesia (BI), SPR bulan September 2019 tumbuh tipis sebesar 0,7% secara tahunan (year-on-year/YoY), jauh lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 4,8% YoY.
Sentimen lainnya yang menjadi pemberat sektor konsumer ialah kenaikan pada cukai rokok. Seperti diketahui Menteri Keuangan Sri Mulyani telah mengeluarkan PMK Nomor 152/PMK.010/2019 tentang tarif cukai hasil tembakau. Melalui aturan tersebut Pemerintah akan menaikkan cukai rata-rata mencapai 21,55% mulai Januari 2020.
Hal ini berdampak negatif pada pergerakan harga saham HMSP yang anjlok 48,38% hingga tahun berjalan, dan GGRM yang turun 39,49% juga sejak awal tahun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Sektor Konsumer Tertinggal, Ternyata Gegara Saham HMSP & GGRM