AS-China Tegang (Lagi), Rupiah Tak Bergigi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 November 2019 10:07
AS-China Panas Lagi Nih...
Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sepertinya kekhawatiran terbesar pelaku pasar saat ini adalah risiko ketegangan hubungan AS-China. Pagi ini waktu Indonesia, Presiden AS Donald Trump menandatangani Undang-undang (UU) penegakan hak asasi manusia di Hong Kong yang diusulkan oleh Kongres. Salah satu poin dalam UU tersebut adalah pemberian sanksi bagi pejabat China yang terbukti melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Hong Kong.

"Saya meneken UU ini sebagai bentuk respek kepada Presiden Xi (Jinping), China, dan rakyat Hong Kong. UU ini disahkan dengan harapan pemimpin dan perwakilan China di Hong Kong dapat mengatasi perbedaan serta menciptakan perdamaian dan kemakmuran bagi semua," kata Trump melalui keterangan tertulis.


Seperti perkiraan, China tidak terima. Kementerian Luar Negeri China menegaskan penolakan terhadap UU yang baru diteken Trump. Beijing menilai upaya AS mengintervensi urusan rumah tangga China akan gagal.

"Pemerintah China akan membalas jika AS terus melakukan hal semacam ini. AS adalah pihak yang harus bertanggung jawab," tegas pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri China, seperti diberitakan Reuters.

Oleh karena itu, langkah Trump yang mengesahkan UU penegakan hak asasi manusia di Hong Kong tentu akan mempengaruhi mood China saat melakukan perundingan dagang. Bisa saja AS-China gagal menyepakati perjanjian damai dagang Fase I.

Risiko perang dagang yang kembali meningkat bisa menyebabkan pelaku pasar cenderung bermain aman. Ketika ini terjadi, maka harapan rupiah untuk bertahan di zona hijau menjadi sangat kecil.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular