Ciputra Tutup Usia, Momentum Untuk Bahas Konsep Pembangunan
27 November 2019 11:29
Foto: DR.(HC) Ir. Ciputra Meninggal Dunia/Ciputra
Jakarta, CNBC Indonesia- Dr (HC) Ir. Ciputra, pendiri dari Grup Ciputra, menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Rabu, 27 November 2019 pukul 01:05 waktu Singapura atau pukul 00.05 WIB.
Danang Parikesit, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), mengenang Ciputra sebagai pengembang properti paling teratas. Dia melihat kepergian Ciputra harus jadi momentum untuk membahas kembali konsep pembangunan terutama konektivitas antara infrastruktur dan kawasan properti.
"Saya kira ini jadi momentum bagi kita untuk bicara soal bagaimana kami di tol melihat bagaimana relasi antara konektivitas dengan pengembangan kawasan itu harus betul-betul jadi satu konsep besar dari pembangunan," ujarnya.
Tanpa itu, tuturnya, pembangunan tidak akan berikan memberikan dampak yang maksimal. "Oleh karena itu Pak Presiden mengingatkan dalam visi dan misi bahwa infrastuktur harus kita hubungkan dengan pusat-pusat pertumbuhan, yakni pengembangan properti real estate itu bisa didorong," ujarnya.
Sebelumnya Tokoh senior properti, Dr (HC) Ir. Ciputra, yang merupakan Chairman dan Founder Ciputra Group meninggal dunia, Rabu (27/11/2019), usia ke-88 tahun.
Almarhum meninggal dunia di Singapura pukul 01:05 waktu setempat. Ciputra, adalah pengembang real estate Indonesia, dan perusahaannya menjadi salah satu grup properti terbesar di negara ini dengan proyek tersebar di 33 kota di Tanah Air.
Ciputra juga dikenal sebagai penggila seni dengan mendirikan Museum Ciputra Artpreneur, untuk memamerkan koleksi seninya di Jakarta pada 2014.
Pada 22 Oktober 1981, Ciputra mendirikan perusahaan dengan nama PT Citra Habitat Indonesia dan pada tahun 1990 mengubah nama perusahaan menjadi PT Ciputra Development, yang kemudian dikenal sebagai salah satu perusahaan properti terdepan dan paling terdiversifikasi di Indonesia.
(dob/dob)
Danang Parikesit, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), mengenang Ciputra sebagai pengembang properti paling teratas. Dia melihat kepergian Ciputra harus jadi momentum untuk membahas kembali konsep pembangunan terutama konektivitas antara infrastruktur dan kawasan properti.
"Saya kira ini jadi momentum bagi kita untuk bicara soal bagaimana kami di tol melihat bagaimana relasi antara konektivitas dengan pengembangan kawasan itu harus betul-betul jadi satu konsep besar dari pembangunan," ujarnya.
Tanpa itu, tuturnya, pembangunan tidak akan berikan memberikan dampak yang maksimal. "Oleh karena itu Pak Presiden mengingatkan dalam visi dan misi bahwa infrastuktur harus kita hubungkan dengan pusat-pusat pertumbuhan, yakni pengembangan properti real estate itu bisa didorong," ujarnya.
Sebelumnya Tokoh senior properti, Dr (HC) Ir. Ciputra, yang merupakan Chairman dan Founder Ciputra Group meninggal dunia, Rabu (27/11/2019), usia ke-88 tahun.
Almarhum meninggal dunia di Singapura pukul 01:05 waktu setempat. Ciputra, adalah pengembang real estate Indonesia, dan perusahaannya menjadi salah satu grup properti terbesar di negara ini dengan proyek tersebar di 33 kota di Tanah Air.
Ciputra juga dikenal sebagai penggila seni dengan mendirikan Museum Ciputra Artpreneur, untuk memamerkan koleksi seninya di Jakarta pada 2014.
Pada 22 Oktober 1981, Ciputra mendirikan perusahaan dengan nama PT Citra Habitat Indonesia dan pada tahun 1990 mengubah nama perusahaan menjadi PT Ciputra Development, yang kemudian dikenal sebagai salah satu perusahaan properti terdepan dan paling terdiversifikasi di Indonesia.
Artikel Selanjutnya
Ciputra dan Kekaguman Sri Mulyani Terhadap Sang Maestro
(dob/dob)
