
Sempat Dibuka Merah, IHSG Mulai Merangkak di Zona Hijau
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
27 November 2019 09:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung stagnan pada pembukaan perdagangan hari ini (27/11/2019) dengan start di level 6.025,94 indeks poin.
Kemudian seiring berjalannya waktu, bursa saham acuan Ibu Pertiwi masih sulit menentukan arah walau per pukul 09:29 WIB mencatatkan penguatan 0,25% ke level 6.041,23 indeks poin.
Pergerakan IHSG searah dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang mencatatkan penguatan. Indeks Nikkei menguat 0,37%, indeks Kospi menguat 0,27%, indeks Straits Times naik 0,13%, indeks Hang Seng naik tipis 0,07%. Hanya indeks Shanghai yang membukukan koreksi 0,08%.
Mayoritas bursa saham utama di Benua Kuning mampu masuk zona hijau seiring dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat (Donald Trump) yang menyampaikan bahwa negosiasi dagang antara Washington dan Beijing sudah masuk babak final.
"Kami sedang dalam putaran terakhir dalam pembahasan kesepakatan yang sangat penting. Bahkan saya rasa ini akan menjadi salah satu kesepakatan dagang terbesar dalam sejarah. Semua berjalan baik, tetapi pada saat yang sama kami ingin ada perbaikan di Hong Kong," kata Trump kepada reporter di Gedung Putih sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (26/11/2019) waktu setempat.
Trump juga menambahkan bahwa hubungannya dengan Presiden China Xi Jinping baik-baik saja. Pernyataan ini sebagai respon dari kekhawatiran pelaku pasar atas intervensi AS pada urusan dalam negeri Hong Kong yang mendapat kecaman dari pejabat Kementerian Luar Negeri China.
Selain itu, Presiden Ke-45 Negeri Adidaya tersebut juga percaya Xi tentu akan mewujudkan kedamaian dan ketertiban di Hong Kong yang dilanda aksi unjuk rasa selama berbulan-bulan. Trump yakin China akan merespons positif hasil pemilihan Dewan Distrik di Hong Kong di mana kubu pro-demokrasi menang telak.
"Saya rasa Presiden Xi bisa melakukan itu. Saya kenal beliau, dan beliau akan mewujudkannya," ujar Trump.
Ketua Komite Keuangan Senat AS yang seorang Republik Chuck Grassley juga mengatakan kepercayaannya pada pernyataan presiden kontroversial itu. Ia bahkan yakin kesepakatan bisa dilakukan sebelum 2019 berakhir.
"Peluang itu nyata untuk mendapatkan kesepakatan akhir," tulis Reuters mengutip Grassley. Apalagi, perwakilan AS dikabarkan akhirnya mau memenuhi undangan China untuk berkunjung ke Beijing, yang diperkirakan dilakukan Kamis (28/11/2019) nanti.
Kemudian seiring berjalannya waktu, bursa saham acuan Ibu Pertiwi masih sulit menentukan arah walau per pukul 09:29 WIB mencatatkan penguatan 0,25% ke level 6.041,23 indeks poin.
Mayoritas bursa saham utama di Benua Kuning mampu masuk zona hijau seiring dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat (Donald Trump) yang menyampaikan bahwa negosiasi dagang antara Washington dan Beijing sudah masuk babak final.
"Kami sedang dalam putaran terakhir dalam pembahasan kesepakatan yang sangat penting. Bahkan saya rasa ini akan menjadi salah satu kesepakatan dagang terbesar dalam sejarah. Semua berjalan baik, tetapi pada saat yang sama kami ingin ada perbaikan di Hong Kong," kata Trump kepada reporter di Gedung Putih sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (26/11/2019) waktu setempat.
Trump juga menambahkan bahwa hubungannya dengan Presiden China Xi Jinping baik-baik saja. Pernyataan ini sebagai respon dari kekhawatiran pelaku pasar atas intervensi AS pada urusan dalam negeri Hong Kong yang mendapat kecaman dari pejabat Kementerian Luar Negeri China.
Selain itu, Presiden Ke-45 Negeri Adidaya tersebut juga percaya Xi tentu akan mewujudkan kedamaian dan ketertiban di Hong Kong yang dilanda aksi unjuk rasa selama berbulan-bulan. Trump yakin China akan merespons positif hasil pemilihan Dewan Distrik di Hong Kong di mana kubu pro-demokrasi menang telak.
"Saya rasa Presiden Xi bisa melakukan itu. Saya kenal beliau, dan beliau akan mewujudkannya," ujar Trump.
Ketua Komite Keuangan Senat AS yang seorang Republik Chuck Grassley juga mengatakan kepercayaannya pada pernyataan presiden kontroversial itu. Ia bahkan yakin kesepakatan bisa dilakukan sebelum 2019 berakhir.
"Peluang itu nyata untuk mendapatkan kesepakatan akhir," tulis Reuters mengutip Grassley. Apalagi, perwakilan AS dikabarkan akhirnya mau memenuhi undangan China untuk berkunjung ke Beijing, yang diperkirakan dilakukan Kamis (28/11/2019) nanti.
Next Page
<i>Deal</i> Dagang Beneran Bisa Ditekan?
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular