
Jika Lebih Murah, Garuda Beli Avtur Selain dari Pertamina
Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 November 2019 14:06

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyatakan berminat untuk membeli avtur dari pihak lain, selain dari PT Pertamina (Persero), jika kementerian perhubungan membuka peluang untuk distributor bahan bakar lain di dalam negeri.
Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan sebagai pembeli, pihaknya akan cenderung memilih distributor yang memberikan harga jual lebih rendah dari pada yang memberikan harga lebih tinggi.
"Jangan berandai-andai aja lah. Kita pembeli kan fakta aja lah. Misal begini, pak ada bakwan harga seribu, yang lain lima ratus. Ya nanti kita lihat," kata Pikri di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Seperti diketahui, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa tingginya harga ini tak lepas dari biaya avtur yang tergolong mahal.
Dia menyebut, ada perbedaan harga avtur di Jakarta dengan sejumlah daerah di kawasan Indonesia timur. Rentang perbedaannya mencapai 25%, belum lagi ditambah dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
"Dan di daerah Manado dan tempat yang lain, lebih mahal lagi," kata Budi Karya Sumadi di sela menjawab pertanyaan para legislator, Senin (25/11/2019).
Karena itu, dia beberapa kali menggelar koordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dia ingin ada keseimbangan harga baru dari avtur yang dijual Pertamina.
Untuk memangkas biaya avtur, salah satu pembentukan harga tiket pesawat, Budi Karya juga memberikan solusi terkait keterlibatan pemerintah daerah (Pemda). Pasalnya, sejumlah rute di daerah juga harus ditutup karena harga tiket pesawat mahal membuat penumpang sepi.
(hps/hps) Next Article Garuda Terima Rp 1 T dari Sri Mulyani, Cuma Cukup untuk Avtur
Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan sebagai pembeli, pihaknya akan cenderung memilih distributor yang memberikan harga jual lebih rendah dari pada yang memberikan harga lebih tinggi.
"Jangan berandai-andai aja lah. Kita pembeli kan fakta aja lah. Misal begini, pak ada bakwan harga seribu, yang lain lima ratus. Ya nanti kita lihat," kata Pikri di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Seperti diketahui, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa tingginya harga ini tak lepas dari biaya avtur yang tergolong mahal.
"Dan di daerah Manado dan tempat yang lain, lebih mahal lagi," kata Budi Karya Sumadi di sela menjawab pertanyaan para legislator, Senin (25/11/2019).
Karena itu, dia beberapa kali menggelar koordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dia ingin ada keseimbangan harga baru dari avtur yang dijual Pertamina.
Untuk memangkas biaya avtur, salah satu pembentukan harga tiket pesawat, Budi Karya juga memberikan solusi terkait keterlibatan pemerintah daerah (Pemda). Pasalnya, sejumlah rute di daerah juga harus ditutup karena harga tiket pesawat mahal membuat penumpang sepi.
(hps/hps) Next Article Garuda Terima Rp 1 T dari Sri Mulyani, Cuma Cukup untuk Avtur
Most Popular