
Ekonomi Global Suram, Begini Penilaian Fitch Terhadap RI
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
26 November 2019 11:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah kondisi perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian geopolitik akibat friksi dagang Amerika Serikat (AS) dan China, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia terbilang stabil.
Lembaga pemeringkat utang Internasional, Fitch Ratings, dalam laporan terbaru yang dirilis kemarin (25/11/2019) menyebutkan prospek laju ekonomi Indonesia dan negara-negara Asia Pasifik mayoritas stabil
Hal ini didukung penyangga keuangan yang memadai dan masih terbuka-nya ruang kebijakan untuk menopang permintaan domestik.
Kestabilan ekonomi ditunjukkan dari rasio total utang terhadap produk domestik bruto (PDB) yang masih di bawah ambang batas, meskipun memang beberapa negara menghadapi tantangan dari cadangan rendah dan pembayaran utang luar negeri yang sangat tinggi.
Hong Kong menjadi satu-satunya wilayah di Asia Pasifik yang memiliki prospek negatif mengingat kerusuhan yang berlangsung lebih dari 5 bulan telah memberi dampak negatif pada lingkungan bisnis dan reputasinya sebagai international hub.
Lebih lanjut, sejatinya, negara-negara di kawasan Asia Pasifik menunjukkan indikasi perlambatan ekonomi tahun ini, dan Fitch memproyeksi mayoritas juga akan menghadapi kondisi serupa tahun depan.
Meskipun demikian, kawasan tersebut terbukti tangguh secara ekonomi, terutama bagi negara-negara Asia Tenggara karena ditopang dari konsumsi domestik yang kuat dan demografi yang menguntungkan.
Selain itu, ruang pelonggaran kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masih terbuka lebar mengingat stimulus kebijakan moneter perlahan menyusut.
Kebijakan pelonggaran fiskal negara-negara Asia Pasifik bervariasi, dari yang sederhana untuk mengakomodasi stabilisasi seperti di Indonesia, Malaysia, dan India, hingga langkah ekspansi agresif seperti yang diambil oleh China dan Korea Selatan.
Untuk diketahui, sepanjang tahun ini Negeri Tiongkok telah menerapkan kebijakan pemotongan pajak korporasi dan belanja infrastruktur yang cukup besar yang dibiayai dari obligasi pemerintah daerah.
(dwa/hps) Next Article Peringkat Utang AS Hingga Asia Pasifik dari Fitch Ratings
Lembaga pemeringkat utang Internasional, Fitch Ratings, dalam laporan terbaru yang dirilis kemarin (25/11/2019) menyebutkan prospek laju ekonomi Indonesia dan negara-negara Asia Pasifik mayoritas stabil
Hal ini didukung penyangga keuangan yang memadai dan masih terbuka-nya ruang kebijakan untuk menopang permintaan domestik.
Kestabilan ekonomi ditunjukkan dari rasio total utang terhadap produk domestik bruto (PDB) yang masih di bawah ambang batas, meskipun memang beberapa negara menghadapi tantangan dari cadangan rendah dan pembayaran utang luar negeri yang sangat tinggi.
Lebih lanjut, sejatinya, negara-negara di kawasan Asia Pasifik menunjukkan indikasi perlambatan ekonomi tahun ini, dan Fitch memproyeksi mayoritas juga akan menghadapi kondisi serupa tahun depan.
Meskipun demikian, kawasan tersebut terbukti tangguh secara ekonomi, terutama bagi negara-negara Asia Tenggara karena ditopang dari konsumsi domestik yang kuat dan demografi yang menguntungkan.
Selain itu, ruang pelonggaran kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masih terbuka lebar mengingat stimulus kebijakan moneter perlahan menyusut.
Kebijakan pelonggaran fiskal negara-negara Asia Pasifik bervariasi, dari yang sederhana untuk mengakomodasi stabilisasi seperti di Indonesia, Malaysia, dan India, hingga langkah ekspansi agresif seperti yang diambil oleh China dan Korea Selatan.
Untuk diketahui, sepanjang tahun ini Negeri Tiongkok telah menerapkan kebijakan pemotongan pajak korporasi dan belanja infrastruktur yang cukup besar yang dibiayai dari obligasi pemerintah daerah.
(dwa/hps) Next Article Peringkat Utang AS Hingga Asia Pasifik dari Fitch Ratings
Most Popular