Setelah Melesat 7% Lebih, Harga Batu Bara Mulai Lesu

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
26 November 2019 11:32
Harga batu bara mulai terkoreksi mengakhiri periode technical rebound
Foto: Wahyu Daniel
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas batu bara ditutup melemah melanjutkan tren koreksinya pekan ini. Koreksi harga batu bara mengakhiri periode technical rebound yang terjadi pekan lalu.

Harga batu bara kontrak futures ICE Newcastle ditutup di US$ 69,45/ton atau turun 2,32% pada perdagangan Senin kemarin (25/11/2019).

Harga batu bara mengawali technical rebound sejak 12 November. Hingga tanggal 21 November pekan lalu, harga batu bara telah mencatatkan kenaikan lebih dari 7% secara point to point.



Hingga saat ini belum ada katalis positif yang cukup kuat untuk mengerek naik harga batu bara.

Beberapa sentimen yang ada justru malah memberatkan seperti pengetatan impor batu bara China dan peningkatan produksi batu bara China sebagai salah satu negara dengan konsumsi batu bara terbesar di dunia.


Impor batu bara Tiongkok juga menurun walau tak sebesar India. Pada 13 November 2019, Beijing mengumumkan untuk kembali mengetatkan kebijakan impor batu baranya.

Beijing mengatakan secara lisan mengumumkan kepada semua otoritas pabean untuk menghentikan impor batu bara karena melebihi jumlah yang ditargetkan.

Impor batu bara China pada periode Januari-Oktober mencapai 276,24 juta ton naik 9,6% dibanding tahun lalu.

Jika dibanding dengan total impor batu bara China tahun 2018 yang mencapai 281,23 juta ton, impor 10 bulan tahun 2019 hanya terpaut 4,99 juta ton.

Harga batu bara berpotensi kembali melanjutkan tren koreksinya sepanjang minggu ini. Secara historis, harga batu bara berpotensi kembali menyentuh titik support di level US$ 66/ton - US$ 67/ton.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg) Next Article Sampai Akhir 2019, Harga Batu Bara Tak Kunjung Beranjak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular