
Caplok Radana Finance dari Keluarga Hamami, Siapa Rubicon?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pembiayaan kendaraan bermotor milik Grup Trakindo, PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA), menggelar penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau HMETD (rights issue) sebanyak 3,867 miliar saham biasa atau 62,41% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Melalui rights issue ke-2 ini, pemegang saham pengendali pun akan beralih dari PT Tiara Marga Trakindo (TMT) milik keluarga Achmad Hadiat Kismet (AHK) Hamami ke perusahaan asal Singapura, Rubicon Investment Holding Pte. Ltd.
Hahami adalah pengusaha Indonesia dan Chairman Grup Tiara Marga Trakindo (TMT) sejak tahun 2001 sampai sekarang, sekaligus juga Komisaris Utama TMT sejak tahun 2005.
![]() |
Lalu siapa Rubicon Investment?
Berdasarkan informasi dari prospektus Radana yang dipublikasikan Senin kemarin (25/11/2019), Rubicon adalah suatu perusahaan yang didirikan pada tanggal 22 Juli 2019 berdasarkan The Companies Act, (CAP.50), yang telah disahkan berdasarkan Certificate Confirming Incorporation of Company UEN Nomor 201923798E dan berkedudukan di Singapura.
Rubicon beralamat di 138 Robinson Road #12-01 Oxley Tower Singapura 068906.
Perusahaan ini merupakan entitas yang dikendalikan secara langsung dan mayoritas dimiliki oleh Archipelago Asia Focus Fund Pte. Ltd. (AAFF SG), perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Singapura.
AAFF SG secara tidak langsung dikendalikan oleh Archipelago Capital Partners Pte. Ltd. (ACP), suatu perusahaan investasi yang didirikan berdasarkan hukum negara Singapura dan memiliki izin yang dikeluarkan oleh Monetary Authority of Singapore di Singapura.
Selain itu AAFF SG juga dimiliki sepenuhnya oleh Archipelago Asia Focus Fund Limited Partners (AAFF Cayman).
"Sebagaimana umumnya perusahaan-perusahaan investasi yang memiliki beberapa investasi/penyertaan pada berbagai perusahaan dan sektor yang berbeda-beda, Archipelago juga memiliki beberapa entitas khusus yang bertindak sebagai investment arm mereka," tulis prospektus Radana, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (26/11/2019).
Rubicon, selain dimiliki AAFF, sahamnya juga dipegang oleh Rubicon Cayman Investments L.P (Rubicon Cayman), perusahaan investasi lain yang didirikan atas dasar hukum Cayman.
AAFF Cayman dan Rubicon Cayman dikendalikan oleh Archipelago Cayman GP Limited (Archipelago Cayman) yang didirikan atas dasar hukum Cayman yang bertindak sebagai general partner di dalam perusahaan terbatas.
AAFF Cayman/SG dan Rubicon Cayman akan didanai oleh sejumlah investor lain (bertindak sebagai limited partners) dan Archipelago Cayman Executives LP - di mana capital call sudah dilakukan untuk mendanai Rubicon.
Berdasarkan Surat Pernyataan tertanggal 18 November 2019, Rubicon menyatakan bahwa Jovasky Pang Wei Shen, Chan Kiat and Lim Eng Khim adalah pengendali utama (ultimate controller) dan penerima manfaat (beneficial owner) dari Rubicon selaku calon pengendali baru Radana.
Secara rinci, Kiat Chan dan Lim Eng Khim adalah pemegang saham yang masing-masing memegang sebesar 25% dari Archipelago Capital Partners Pte Ltd (Singapore) dan Jovasky Pang Wei Shen adalah pemegang saham sebesar 50% dari Archipelago Capital Partners Pte Ltd (Singapore).
Kiat Chan, Lim Eng Khim dan Jovasky Pang Wei Shen juga adalah direksi dari Archipelago Cayman GP Limited (GP) (Cayman Islands).
Dalam mengakuisisi saham Radana ini, Rubicon disebutkan memiliki kemampuan finansial dan dana yang cukup untuk melaksanakan seluruh HMETD yang akan diterima oleh Rubicon pada tanggal pencatatan dan HMETD yang akan dialihkan oleh TMT yakni sekurang-kurangnya Rp 330,97 miliar yang berasal dari pemegang saham Rubicon yakni Archipelago Asia Focus Fund Pte Ltd.
Rubicon akan melakukan pembelian atas: pertama, 480.000.000 saham milik TMT (yang mewakili kurang lebih 20,60% dari total modal ditempatkan dan disetor di Radana) pada harga Rp 66,53/saham.
Kedua, membeli 626.919.933 saham milik PT Inti Investasi Prima (IIP), PT Eliora Lumina Indonesia dan PT HD Corpora (yang mewakili kurang lebih 26,91% dari total modal ditempatkan dan disetor di Radana) pada harga Rp 66,53/saham.
Dengan demikian, setelah penyelesaian jual beli saham, Rubicon akan menjadi pengendali perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No.9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka (POJK 9/2018).
"Sejumlah saham yang akan diserahkan oleh TMT kepada Rubicon sebagaimana telah disepakati antara TMT dengan Rubicon agar komposisi kepemilikan Rubicon pasca pelaksanaan PMHMETD II Radana di kisaran 57,88% sampai dengan 59,26%."
Setelah pelaksanaan rights issue ini, dalam prospektus itu disebutkan saham Rubicon di Radana mencapai 53,57%, sementara sisanya TMT 44,12%, dan publik 2,31%.
Saham Radana pagi ini, Selasa (26/11/2019), melesat 15,22% menjadi Rp 159/saham. Setahun terakhir, saham HDFA ini naik 28% dan year to date minus 44%.
Radana, sebelumnya bernama PT HD Finance Tbk. Pada 8 Maret 2013, TMT mengakuisisi 45% saham HD Finance dari HD Corpora dan Wealth Paradise Holdings Limited. Pada 22 Mei 2013, TMT kembali melakukan pembelian saham HD Finance dari masyarakat hasil penawaran tender wajib (mandatory tender offer) sebesar 11,21% sehingga TMT merupakan pemegang saham pengendali HD Finance yang memiliki 55,81%.
Pada Juli 2015, jumlah kepemilikan saham TMT terhadap HDFA bertambah menjadi 70,78% sebagai hasil pelaksanaan rights issue pertama adana Finance.
Pada Mei 2014, HD Finance disetujui berganti nama menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk.
Bagaimana bisnis multifinance saat otomotif lesu?
(tas/hps) Next Article Radana Bhaskara Finance Catat Penurunan Rugi Bersih
