
Mau IPO, Terungkap Ada Sinar Mas di Balik Uni-Charm
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
25 November 2019 14:04

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Uni-Charm Indonesia pada Senin ini (25/11/2019) resmi mengumumkan rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan target pencatatan pada 20 Desember mendatang di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perusahaan produsen popok dan pembalut wanita ini akan melepas 20% saham atau 831 juta unit saham ke publik dengan target perolehan dana Rp 1,2 triliun.
"Dengan demikian, raihan dana IPO yang ditargetkan sebesar Rp 1,2 triliun," kata Associate Director PT Sinarmas Sekuritas, Datin Rafidah Mahadi, Senin (25/11/2019) di Ritz Carlton, Jakarta, mewakili penjamin pelaksana emisi.
Harga penawaran umum perdana saham Uni-Charm dipatok mulai dari Rp 1.400 - 1.800 per saham dengan valuasi price to earnings ratio (PE) di level 12,4 kali - 16 kali.
Datin menyebut, dengan dana sebesar itu, maka akan menjadi raihan IPO terbesar di BEI sepanjang tahun ini.
Uni-Charm merupakan perusahaan asal Jepang yang memproduksi popok dan pembalut untuk wanita.
Dalam prospektus yang dipublikasikan perseroan hari ini, kepemilikan saham Uni-Charm Indonesia dikuasai oleh Uni-Charm Corporation (UC Jepang) sebanyak 74% dan PT Purinusa Ekapersada (Purinusa), yang merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Sinar Mas.
Setelah saham Uni-Charm Indonesia dilepas ke publik sebanyak 20%, maka komposisi kepemilikan berubah menjadi UC Jepang sebanyak 59,20% dan Purinusa sebanyak 20,8%.
Sebagai informasi, Purinusa juga tercatat sebagai pemegang saham beberapa emiten Grup Sinar Mas lainnya yakni di PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), Purinusa menguasai 59,67% saham produsen kertas ini.
Selain TKIM, di PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), Purinusa juga tercatat menguasai 53,25% kepemilikan sahamnya. Artinya, Uni-Charm Indonesia punya hubungan afiliasi dengan kedua perusahaan yang menjadi produsen kertas tersebut.
Presiden Direktur Uni-Charm Indonesia Yuji Ishii mengatakan, rencana IPO ini sudah direncanakan setahun sebelumnya.
Melalui IPO, kata Yuji Ishii, perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi ke depan sekaligus mendapat dana dengan biaya yang lebih terjangkau daripada pinjaman dari perbankan.
Dia optimistis, kendati situasi pasar saham belakangan sedang tertekan, saham yang dilepas Uni-Charm akan tetap diserap pasar. Sebab, kata dia, Uni-Charm tak hanya mengandalkan investor di dalam negeri.
"Kami bekerja sama dengan investor institusi di luar negeri," kata Yuji Ishii.
Rencananya, Uni-Charm akan mengalokasikan 64,6% dana IPO untuk belanja modal. Sekitar 20,6% untuk membayar utang dan sisanya, sekitar 14,8% untuk modal kerja.
Dalam prospektus yang disampaikan perseroan, masa penawaran awal dijadwalkan berlangsung mulai 25 November - 3 Desember 2019. Masa penawaran umum akan berlangsung 12 dan 13 Desember 2019. Sedangkan, target pencatatan saham di BEI pada 20 Desember mendatang.
(hps/tas) Next Article Tak Hanya Lion Air, Softex & Uni-Charm Juga Batal IPO di 2019
Perusahaan produsen popok dan pembalut wanita ini akan melepas 20% saham atau 831 juta unit saham ke publik dengan target perolehan dana Rp 1,2 triliun.
"Dengan demikian, raihan dana IPO yang ditargetkan sebesar Rp 1,2 triliun," kata Associate Director PT Sinarmas Sekuritas, Datin Rafidah Mahadi, Senin (25/11/2019) di Ritz Carlton, Jakarta, mewakili penjamin pelaksana emisi.
Harga penawaran umum perdana saham Uni-Charm dipatok mulai dari Rp 1.400 - 1.800 per saham dengan valuasi price to earnings ratio (PE) di level 12,4 kali - 16 kali.
Datin menyebut, dengan dana sebesar itu, maka akan menjadi raihan IPO terbesar di BEI sepanjang tahun ini.
Uni-Charm merupakan perusahaan asal Jepang yang memproduksi popok dan pembalut untuk wanita.
Dalam prospektus yang dipublikasikan perseroan hari ini, kepemilikan saham Uni-Charm Indonesia dikuasai oleh Uni-Charm Corporation (UC Jepang) sebanyak 74% dan PT Purinusa Ekapersada (Purinusa), yang merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Sinar Mas.
Setelah saham Uni-Charm Indonesia dilepas ke publik sebanyak 20%, maka komposisi kepemilikan berubah menjadi UC Jepang sebanyak 59,20% dan Purinusa sebanyak 20,8%.
Sebagai informasi, Purinusa juga tercatat sebagai pemegang saham beberapa emiten Grup Sinar Mas lainnya yakni di PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), Purinusa menguasai 59,67% saham produsen kertas ini.
Selain TKIM, di PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), Purinusa juga tercatat menguasai 53,25% kepemilikan sahamnya. Artinya, Uni-Charm Indonesia punya hubungan afiliasi dengan kedua perusahaan yang menjadi produsen kertas tersebut.
Presiden Direktur Uni-Charm Indonesia Yuji Ishii mengatakan, rencana IPO ini sudah direncanakan setahun sebelumnya.
Melalui IPO, kata Yuji Ishii, perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi ke depan sekaligus mendapat dana dengan biaya yang lebih terjangkau daripada pinjaman dari perbankan.
Dia optimistis, kendati situasi pasar saham belakangan sedang tertekan, saham yang dilepas Uni-Charm akan tetap diserap pasar. Sebab, kata dia, Uni-Charm tak hanya mengandalkan investor di dalam negeri.
"Kami bekerja sama dengan investor institusi di luar negeri," kata Yuji Ishii.
Rencananya, Uni-Charm akan mengalokasikan 64,6% dana IPO untuk belanja modal. Sekitar 20,6% untuk membayar utang dan sisanya, sekitar 14,8% untuk modal kerja.
Dalam prospektus yang disampaikan perseroan, masa penawaran awal dijadwalkan berlangsung mulai 25 November - 3 Desember 2019. Masa penawaran umum akan berlangsung 12 dan 13 Desember 2019. Sedangkan, target pencatatan saham di BEI pada 20 Desember mendatang.
(hps/tas) Next Article Tak Hanya Lion Air, Softex & Uni-Charm Juga Batal IPO di 2019
Most Popular