AISA Berpotensi Delisting, Manajemen: Investor Tolong Tenang!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
22 November 2019 16:47
Manajemen PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) atau TPS Food mengharapkan investor untuk tidak panik.
Foto: Corporate Secretary TPS Food Michael H. Hadylaya, RUPSLB PT tiga pilar sejahtera food (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) atau TPS Food mengharapkan investor untuk tidak panik kendati saat ini saham perusahaan sudah berpotensi dihapuskan pencatatanya (delisting) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun depan.

Manajemen perusahaan berjanji akan segera menyelesaikan persoalan perseroan selambatnya di awal 2020.

Corporate Secretary TPS Food Michael H. Hadylaya mengatakan pemberitahuan potensi delisting ini dinilai sebagai salah satu dukungan bursa untuk mendorong pembenahan internal perusahaan.

Namun demikian perusahaan memastikan bahwa pembenahan yang dilakukan sudah menunjukkan hasil dan akan adanya perbaikan going concern perusahaan.


"Tapi kita tetap berharap agar segenap investor AISA tetap tenang, optimis dan percaya kepada kinerja manajemen sekarang ini," kata Michael kepada CNBC Indonesia, Jumat (22/11/2019).

Dia menjelaskan, terkait dengan delisting tersebut berhubungan dengan ketidakmampuan perusahaan untuk membayarkan kupon obligasi dan sukuk yang diterbitkannya.

Perseroan optismistis, tahun depan sudah beres lantaran perusahaan akan membayarkan seluruh utang berdasarkan hasil Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).


Selain itu, di awal tahun depan perusahaan juga menjanjikan akan merilis laporan keuangan yang sudah mandek sejak awal tahun lalu.

"Target kita di tahun depan semua sudah kembali normal dan di tahun ini semua kewajiban-kewajiban sudah tuntas," katanya.

Sebelumnya BEI menyebutkan saham AISA berpotensi untuk dihapuskan pencatatannya di tahun depan. Pasalnya, saham perusahaan produsen makanan ringan Taro ini, telah dihentikan perdagangannya (suspensi) selama 15 bulan sejak tahun lalu.


Berdasarkan surat yang disampaikan oleh Kepala Divisi Penilaian Perusahaan BEI Adi Pratomo Aryanto dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy, saham AISA berpotensi 'didepak' dari papan perdagangan karena sudah hampir melewati masa maksimal suspensi, yakni 24 bulan pada 5 Juli 2020 mendatang.

Selain karena masa suspensi yang panjang, perusahaan ini juga dinilai mengalami kondisi yang secara signifikan mempengaruhi kelangsungan usaha secara signifikan. Bahkan hingga saat ini tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.

"Bursa meminta kepada publik untuk memperhatikan dan mencermati segala bentuk informasi yang disampaikan oleh Perseroan," tulis surat tersebut, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (22/11/2019).

AISA cari investor baru

[Gambas:Video CNBC]

 


(tas/tas) Next Article Peringatan! 15 Bulan Disuspensi, AISA Berpotensi Didepak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular