
Ditolak Erick, Rencana Pembentukan 8 Holding BUMN Batal?
CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
22 November 2019 09:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno membuat delapan induk usaha (Holding) BUMN tampaknya bisa pupus. Rencana ini mulai dievaluasi ulang oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
"Mengenai holding untuk BUMN Karya sepertinya lagi dikaji. Memang kecil kemungkinan untuk bikin holding di BUMN Karya," demikian penjelasan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga Rabu (20/11/2019, terkait kelanjutan pembentukan Holding BUMN Karya, salah satu holding yang digadang-gadang oleh Rini Soemarno.
Holding BUMN Karya memang masuk dalam Rencana Strategis Kementerian BUMN 205-2019 era Rini Soemarno, di mana ada dua Holding yakni Holding BUMN Infrastruktur dan Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan.
Arya mengungkapkan, kemungkinan rencana tersebut batal karena banyak pertimbangan. Sayangnya Arya belum banyak bercerita soal batalnya rencana tersebut.
Padahal pembentukan Holding BUMN Karya hanya tinggal selangkah lagi, tinggal menunggu peraturan pemerintah yang menjadi payung hukum pembentukannya.
Rencananya holding BUMN Infrastruktur akan terdiri dari enam perusahaan dengan PT Hutama Karya (Persero) sebagai pemimpinnya, sedangkan para anggota holding antara lain PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Yodya Karya (Persero), dan PT Indra Karya (Persero).
Pada awal tahun ini, Rini sebenarnya menargetkan delapan Holding BUMN rampung di tahun 2019 ini.
Delapan holding BUMN tersebut yaitu infrastruktur, perumahan, asuransi, pertahanan, farmasi, pelabuhan, semen, dan BUMN sektor kawasan.
Tujuan pembentukan holding ini agar pembinaan dan pengawasan BUMN menjadi lebih terukur dan prudent. Selain itu, pembentukan holding juga untuk meningkatkan kelincahan dan kemampuan bersaing di kancah internasional.
Hingga saat ini baru tiga holding BUMN yang selesai dibentuk di era pemerintahan Jokowi, yakni Holding BUMN Pertambangan, Holding BUMN Migas dan Holding BUMN Farmasi. Sisanya masih dalam proses pembentukan.
Adapun di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) pada 18 September 2014 untuk pembentukan holding BUMN Perkebunan di bawah PT Perkebunan Nusantara III.
Pemerintah era Jokowi-JK menargetkan pembentukan delapan Holding BUMN akhir Maret 2019. Namun hingga kini baru dua holding BUMN yang diproses.
Menteri BUMN Rini Soemarno ketika masih menjabat, mengungkapkan delapan holding BUMN yang ditargetkan tersebut yaitu infrastruktur, perumahan, asuransi, pertahanan, farmasi, pelabuhan, semen, dan BUMN sektor kawasan. Hal tersebut disampaikannya di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Adapun untuk Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan terdiri atas PT Wijaya Karya Tbk, PT PP Tbk, PT Amarta Karya, PT Bina Karya, dan PT Indah Karya. Induk dari Holding Perumahan adalah Perum Perumnas.
Sebagai informasi, sejak tahun 1997 Indonesia telah memiliki holding BUMN yaitu holding pupuk. Holding Pupuk sudah ada sejak 7 Agustus 1997 telah menunjuk PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) atau disingkat Pusri sebagai induk perusahaan.
Namun, pada tahun 2010 dibentuk holding pupuk baru dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) menjadi induk holding. Sedangkan, Pusri akan menjadi anak holding.
PT Pupuk Indonesia (Persero) membawahi sekitar 10 anak perusahaan, di antaranya PT Petrokimia Gresik (PKG), PT Pupuk Kujang (PKC), PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Rekayasa Industri (Rekind), hingga PT Pupuk Indonesia Energi (PIE).
(hps/tas) Next Article Ssstt...Bocoran dari Erick, Holding RS BUMN Terbentuk Juni
"Mengenai holding untuk BUMN Karya sepertinya lagi dikaji. Memang kecil kemungkinan untuk bikin holding di BUMN Karya," demikian penjelasan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga Rabu (20/11/2019, terkait kelanjutan pembentukan Holding BUMN Karya, salah satu holding yang digadang-gadang oleh Rini Soemarno.
Holding BUMN Karya memang masuk dalam Rencana Strategis Kementerian BUMN 205-2019 era Rini Soemarno, di mana ada dua Holding yakni Holding BUMN Infrastruktur dan Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan.
Arya mengungkapkan, kemungkinan rencana tersebut batal karena banyak pertimbangan. Sayangnya Arya belum banyak bercerita soal batalnya rencana tersebut.
Padahal pembentukan Holding BUMN Karya hanya tinggal selangkah lagi, tinggal menunggu peraturan pemerintah yang menjadi payung hukum pembentukannya.
Rencananya holding BUMN Infrastruktur akan terdiri dari enam perusahaan dengan PT Hutama Karya (Persero) sebagai pemimpinnya, sedangkan para anggota holding antara lain PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Yodya Karya (Persero), dan PT Indra Karya (Persero).
Pada awal tahun ini, Rini sebenarnya menargetkan delapan Holding BUMN rampung di tahun 2019 ini.
Delapan holding BUMN tersebut yaitu infrastruktur, perumahan, asuransi, pertahanan, farmasi, pelabuhan, semen, dan BUMN sektor kawasan.
Tujuan pembentukan holding ini agar pembinaan dan pengawasan BUMN menjadi lebih terukur dan prudent. Selain itu, pembentukan holding juga untuk meningkatkan kelincahan dan kemampuan bersaing di kancah internasional.
Hingga saat ini baru tiga holding BUMN yang selesai dibentuk di era pemerintahan Jokowi, yakni Holding BUMN Pertambangan, Holding BUMN Migas dan Holding BUMN Farmasi. Sisanya masih dalam proses pembentukan.
Adapun di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) pada 18 September 2014 untuk pembentukan holding BUMN Perkebunan di bawah PT Perkebunan Nusantara III.
Pemerintah era Jokowi-JK menargetkan pembentukan delapan Holding BUMN akhir Maret 2019. Namun hingga kini baru dua holding BUMN yang diproses.
Menteri BUMN Rini Soemarno ketika masih menjabat, mengungkapkan delapan holding BUMN yang ditargetkan tersebut yaitu infrastruktur, perumahan, asuransi, pertahanan, farmasi, pelabuhan, semen, dan BUMN sektor kawasan. Hal tersebut disampaikannya di Jakarta, Rabu (16/1/2019).
Holding BUMN Karya Batal, Begini Respons Pasar
[Gambas:Video CNBC]
Adapun untuk Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan terdiri atas PT Wijaya Karya Tbk, PT PP Tbk, PT Amarta Karya, PT Bina Karya, dan PT Indah Karya. Induk dari Holding Perumahan adalah Perum Perumnas.
Sebagai informasi, sejak tahun 1997 Indonesia telah memiliki holding BUMN yaitu holding pupuk. Holding Pupuk sudah ada sejak 7 Agustus 1997 telah menunjuk PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) atau disingkat Pusri sebagai induk perusahaan.
Namun, pada tahun 2010 dibentuk holding pupuk baru dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) menjadi induk holding. Sedangkan, Pusri akan menjadi anak holding.
PT Pupuk Indonesia (Persero) membawahi sekitar 10 anak perusahaan, di antaranya PT Petrokimia Gresik (PKG), PT Pupuk Kujang (PKC), PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Rekayasa Industri (Rekind), hingga PT Pupuk Indonesia Energi (PIE).
(hps/tas) Next Article Ssstt...Bocoran dari Erick, Holding RS BUMN Terbentuk Juni
Most Popular