
Genjot Produksi, Krakatau Undang Posco Investasi Rp 42 T

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) akan berinvestasi kembali untuk pengembangan pabrik baja baru sehingga total kapasitas produksi perusahaan ini bisa menjadi 10 juta ton pada 2025 mendatang.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan total nilai investasi pengembangan ini masih dikaji, namun partner bisnis perusahaan asal Korea Selatan, Pohang Iron and Steel Company (Posco) dikabarkan akan menanamkan modalnya kembali ke Indonesia senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 42 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).
"US$ 3 miliar [nilai investasi Posco]. Jadi memang rencananya untuk capai 10 juta itu nanti ada investasi lagi US$ 2,5 miliar-US$ 3 miliar, bagus kan buat Indonesia ada investasi masuk dan sudah lapor ke kepala BKPM [Badan Koordinasi Penanaman Modal]," kata Silmy di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Dia menyebutkan, untuk memperbincangkan investasi baru Posco di Indonesia ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung yang akan menemui pihak Posco di negeri asalnya.
"Kita tahu Pak Presiden akan ke Korea. Ini juga hal kaitan dengan kerja sama Posco ke depan akan seperti apa. Misalnya mewujudkan cluster 10 juta ton di Cilegon itu 2023-2025 kapasitanya segitu," terang eks Dirut PT Barata Indonesia (Persero) ini.
Hal ini sejalan dengan penjelasan dari pihak PT Krakatau Posco (anak usaha patungan Krakatau dan Posco) yang beberapa waktu lalu yang menyebutkan bahwa pihaknya menargetkan pada 2025 memiliki kapasitas produksi tiga kali lipat dari kapasitas produksi yang sudah ada saat ini.
Nilai investasi yang diperlukan terdiri dari Rp 2 triliun dan US$ 400 juta atau sekitar Rp 5,6 triliun.
Presiden Direktur Krakatau Posco Kim Jhi Young sebelumnya mengatakan saat ini pihaknya masih dalam tahap perbincangan dengan Krakatau Steel, sebagai salah satu pemegang saham mengenai rencana pengembangan bisnis tersebut.
"Kalau untuk porsinya Posco dan Krakatau Steel masih dalam tahap pembicaraan jadi masih belum bisa memberikan detail pembicaraannya, masih negosiasi," kata Kim di Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2019).
Investasi dalam waktu dekat yang akan dilakukan perusahaan adalah pengembangan produk ke baja gulung panas (hot rolled coils/HRC) dan baja gulung dingin (cold rolled coil/CRC).
Tahun depan, rencananya perusahaan akan mulai memasarkan 750.000 ton produk baja HRC, sedangkan untuk produk CRC disebutkan masih dalam tahap perbincangan dengan Krakatau Steel.
KRAS targetkan restrukturisasi utang segera rampung 2019
(tas/tas) Next Article Erick Thohir Temui Bos Krakatau Posco, Mau Bikin Apa Nih?