Baru Listing, Dana Brata Luhur Ekspansi ke Trading Batu Bara

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten yang baru tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ini (18/11/2019), PT Dana Brata Luhur Tbk. (TEBE) berencana mengembangkan bisnisnya ke perdagangan batu bara.
Dari bisnis ini diharapkan dapat mendorong sumber pendapatan baru sebesar 20% di luar core business perusahaan saat ini, yakni penyedia infrastruktur transportasi tambang.
Direktur Dana Brata Luhur, Hendy Narindra Dewantoro mengatakan masuk bisnis perdagangan baru bara ini dilakukan perusahaan untuk meningkatkan utilisasi pelabuhan yang saat ini dimilikinya. Dari total 18 juta ton kapasitas terpasang, diakuinya saat ini tingkat utilisasi hanya mencapai 30% saja atau hanya mencapai 5,8 juta ton.
"Trading supaya tambah volume. Target 30% naik itu dari [perdagangan dengan] Merge Mining, kita lihat produksi lancar dari situ akan ada tambahan 1 juta ton tahun depan jadi 6,8 juta ton," kata Hendy di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019), usai pencatatan saham perdana (listing).
Hendy melanjutkan, tingkat utilisasi yang rendah saat ini disebabkan karena harga komoditas baru bara yang masih cukup rendah.
Hingga tahun depan, diprediksi masih belum akan ada peningkatan harga sehingga juga akan berpengaruh pada kinerja perusahaan.
"Jasa kami ikuti dengan harga batu bara kalau turun ya turun. Hitungan per ton di atas tongkang, peak tahun lalu Rp 65.000 per ton. Sekarang Rp 50.000-Rp 55.000. Tahun depan kemungkinan masih akan segitu karena iklim bisnis belum tentu membaik," jelasnya.
Dia menjelaskan, rata-rata pertumbuhan perusahaan per tahun berada di kisaran 20%-30% dengan perkiraan pendapatan di tahun ini mencapai Rp 300 miliar-Rp 350 miliar dengan asumsi volume angkut sebesar 6 juta ton sepanjang tahun. Sedangkan pertumbuhan laba rata-rata 12%-15% per tahunnya.
Saham TEBE yang diperdagangkan perdana di bursa pagi ini mengalami auto reject atas dengan penguatan 49,77% ke Rp 1.640/saham saat pencatatan perdananya, dibuka di harga Rp 1.095/saham. Saham ini diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 8 kali dengan volume 80 lot saham dan menghasilkan nilai sebesar Rp 13,08 juta.
Perusahaan ini melepas sebanyak 35 juta unit sahamnya ke publik. Dengan demikian memperoleh dana dari hasil penawaran umum (IPO/initial public offering) ini senilai Rp 38,32 miliar.
Perusahaan menggunakan 80% dana IPO untuk kebutuhan modal anak usaha, PT Talenta Bumi. TEBE akan menggunakan sisa dana IPO 20% untuk kebutuhan modal kerja.
Perusahaan yang dipimpin Dian Heryandi itu baru memiliki tiga anak usaha, salah satunya di bidang pertambangan batu bara yakni PT Talenta Bumi yang didirikan sejak 21 Oktober 2004. Talenta Bumi juga dipimpin Dian Heryandi sebagai direktur utama.
Simak IPO Dana Brata Luhur
Pasca IPO, Dana Brata Luhur Siap Kembangkan Bisnis Batu Bara
(tas)