
Harga CPO Anjlok, tapi Masih Bisa Naik Kok!
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
15 November 2019 12:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (CPO) melemah pagi ini, Jumat (15/11/2019). Namun secara fundamental, harga CPO masih berpotensi terdongkrak.
CPO kontrak pengiriman 3 bulan diperdagangkan di harga RM 2.576/ton jelang siang hari ini. Harga ambles 30 ringgit atau turun 1,15% dibanding penutupan perdagangan kemarin.
Secara fundamental, harga CPO masih berpotensi terdongkrak dengan adanya potensi penurunan produksi dan stok di tengah permintaan yang tinggi di tahun depan.
Penurunan produksi diakibatkan oleh kekeringan yang melanda kawasan Asia Tenggara. Dampak kekeringan ini baru akan dirasakan dalam pertanian kelapa sawit tahun depan.
Di tengah kabar penurunan dari sisi suplai, permintaan minyak sawit domestik diprediksi meningkat. Permintaan minyak sawit domestik akan didongkrak oleh program B20 di Malaysia dan B30 di Indonesia tahun depan.
Program B30 merupakan program pemerintah Indonesia yang ditujukan untuk mengurangi impor dan ketergantungan BBM. B30 mengindikasikan campuran 30% Fatty Acyd Methyl Esther (FAME) dari minyak nabati seperti CPO dan 70% minyak diesel biasa. Diprediksi permintaan minyak sawit untuk program B30 sampai 9,6 juta ton.
Namun dalam sebulan terakhir harga CPO sudah melesat hingga 20% menyentuh level jenuh belinya jadi wajar kalau harga menjadi terkoreksi.
Selain itu mata uang Negeri Jiran Ringgit juga menguat terhadap dolar hari ini. Penguatan ringgit terhadap dolar AS sebesar 0,17% membuat harga CPO yang dibanderol dalam ringgit menjadi lebih mahal untuk pemegang mata uang lainnya sehingga turut menekan harga CPO.
Namun ada hal lain yang juga berpotensi untuk mengerek harga CPO naik kembali. India yang dalam sebulan terakhir tidak membeli minyak sawit Malaysia karena isu politik, kini kembali membeli minyak sawit dari Malaysia setelah Negeri Jiran memberikan diskon US$ 5/ton.
Melansir Reuters, India telah kembali membeli minyak sawit Malaysia sebesar 70.000 ton untuk pengiriman Desember nanti. Di saat yang sama Malaysia juga menandatangani kesepakatan yang dapat mendorong ekspor Malaysia ke China dan India.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Kuat nih! Harga CPO Masih Tertahan di Level RM2.600 /ton
CPO kontrak pengiriman 3 bulan diperdagangkan di harga RM 2.576/ton jelang siang hari ini. Harga ambles 30 ringgit atau turun 1,15% dibanding penutupan perdagangan kemarin.
Penurunan produksi diakibatkan oleh kekeringan yang melanda kawasan Asia Tenggara. Dampak kekeringan ini baru akan dirasakan dalam pertanian kelapa sawit tahun depan.
Di tengah kabar penurunan dari sisi suplai, permintaan minyak sawit domestik diprediksi meningkat. Permintaan minyak sawit domestik akan didongkrak oleh program B20 di Malaysia dan B30 di Indonesia tahun depan.
Program B30 merupakan program pemerintah Indonesia yang ditujukan untuk mengurangi impor dan ketergantungan BBM. B30 mengindikasikan campuran 30% Fatty Acyd Methyl Esther (FAME) dari minyak nabati seperti CPO dan 70% minyak diesel biasa. Diprediksi permintaan minyak sawit untuk program B30 sampai 9,6 juta ton.
Namun dalam sebulan terakhir harga CPO sudah melesat hingga 20% menyentuh level jenuh belinya jadi wajar kalau harga menjadi terkoreksi.
Selain itu mata uang Negeri Jiran Ringgit juga menguat terhadap dolar hari ini. Penguatan ringgit terhadap dolar AS sebesar 0,17% membuat harga CPO yang dibanderol dalam ringgit menjadi lebih mahal untuk pemegang mata uang lainnya sehingga turut menekan harga CPO.
Namun ada hal lain yang juga berpotensi untuk mengerek harga CPO naik kembali. India yang dalam sebulan terakhir tidak membeli minyak sawit Malaysia karena isu politik, kini kembali membeli minyak sawit dari Malaysia setelah Negeri Jiran memberikan diskon US$ 5/ton.
Melansir Reuters, India telah kembali membeli minyak sawit Malaysia sebesar 70.000 ton untuk pengiriman Desember nanti. Di saat yang sama Malaysia juga menandatangani kesepakatan yang dapat mendorong ekspor Malaysia ke China dan India.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Kuat nih! Harga CPO Masih Tertahan di Level RM2.600 /ton
Most Popular