Data Jerman Bikin Asia Bahagia, Tapi Rupiah Tak Ikut Pesta

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 November 2019 14:49
Investor Cemaskan Data Perdagangan?
Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Data ciamik dari Jerman mulai mempengaruhi pasar keuangan Asia, terutama di pasar valas. Mata uang Asia yang awalnya cenderung melemah kini berbalik menguat di hadapan dolar AS. Maklum, satu pernyataan sudah terjawab dan jawaban dari Jerman cukup memuaskan.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 14:31 WIB:

 

Akan tetapi, rupiah belum bisa ikut 'pesta' tersebut. Pada pukul 14:33 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.090 di mana rupiah melemah 0,09%.


Sepertinya investor agak kecewa dengan proyeksi data perdagangan internasional yang diumumkan esok hari. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor mengalami kontraksi alias turun 9,03% year-on-year.

Sementara impor juga diramal terkontraksi 16,02%. Kemudian neraca perdagangan mengalami defisit US$ 300 juta.

Konsensus yang dihimpun Reuters memperkirakan neraca perdagangan defisit US$ 280 juta. Bloomberg juga memperkirakan neraca perdagangan tekor, angkanya di US$ 240 juta.

Jika realisasi data perdagangan sesuai ekspektasi pasar, maka defisit neraca perdagangan akan lebih parah ketimbang September yang minus US$ 160 juta. Artinya, pasokan valas dari sisi perdagangan masih seret sehingga rupiah tidak punya pijakan yang kuat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular