
Rupiah Dibuka Menguat Tapi Langsung Balik Melemah, Ada Apa?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 November 2019 08:33

Rilis data ekonomi terbaru tidak suportif bagi rupiah dkk di Asia. Pada kuartal III-2019, ekonomi Jepang tumbuh 0,2% secara kuartalan yang disetahunkan (annualized). Jauh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mampu tumbuh 1,8% dan menjadi laju pertumbuhan terlemah sejak kuartal III-2018.
Pelaku pasar merespons rilis data ini dengan negatif. Maklum, konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan angka pertumbuhan ekonomi Jepang kuartal III-2019 di 0,8%.
"Permintaan domestik bisa menutup perlambatan di sisi eksternal. Namun ini tidak bisa terus diharapkan. Oleh karena itu, sepertinya ekonomi kuartal IV-2019 akan mengalami kontraksi," tegas Taro Saito, Executive Research Fellow di NLI Research Institute, seperti dikutip dari Reuters.
Pada kuartal III-2019, konsumsi rumah tangga Negeri Matahari Terbit tumbuh minimalis 0,4%. Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 0,6%.
Sementara ekspor, seperti disinggung Saito, terkontraksi 0,2%. Ekspor Jepang terpukul karena perang dagang dengan Korea Selatan dan terdampak perang dagang AS-China.
Baca: Jepang, Raksasa Ekonomi Dunia yang Diprediksi Resesi
Demi menggenjot konsumsi dan investasi, pemerintah Jepang tengah menyusun paket kebijakan ekonomi. Diharapkan paket ini segera meluncur, untuk menjaga kinerja ekonomi Jepang dari ancaman resesi.
"Fundamental ekonomi Jepang, terutama konsumsi, masih cukup kuat. Namun sentimen konsumen lemah, sehingga perlu mendapat perhatian," kata Yasutoshi Nishimura, Menteri Perekonomian Jepang, seperti diwartakan Reuters.
Jepang adalah perekonomian terbesar kedua di Asia, hanya kalah dari China. Jadi kala ekonomi Jepang melambat, maka dampaknya akan dirasakan oleh seluruh benua.
Situasi ini membuat investor agak malas untuk masuk ke pasar keuangan Asia. Mau dapat apa kalau ekonomi melemah?
(aji/aji)
Pelaku pasar merespons rilis data ini dengan negatif. Maklum, konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan angka pertumbuhan ekonomi Jepang kuartal III-2019 di 0,8%.
Pada kuartal III-2019, konsumsi rumah tangga Negeri Matahari Terbit tumbuh minimalis 0,4%. Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 0,6%.
Sementara ekspor, seperti disinggung Saito, terkontraksi 0,2%. Ekspor Jepang terpukul karena perang dagang dengan Korea Selatan dan terdampak perang dagang AS-China.
Baca: Jepang, Raksasa Ekonomi Dunia yang Diprediksi Resesi
Demi menggenjot konsumsi dan investasi, pemerintah Jepang tengah menyusun paket kebijakan ekonomi. Diharapkan paket ini segera meluncur, untuk menjaga kinerja ekonomi Jepang dari ancaman resesi.
"Fundamental ekonomi Jepang, terutama konsumsi, masih cukup kuat. Namun sentimen konsumen lemah, sehingga perlu mendapat perhatian," kata Yasutoshi Nishimura, Menteri Perekonomian Jepang, seperti diwartakan Reuters.
Jepang adalah perekonomian terbesar kedua di Asia, hanya kalah dari China. Jadi kala ekonomi Jepang melambat, maka dampaknya akan dirasakan oleh seluruh benua.
Situasi ini membuat investor agak malas untuk masuk ke pasar keuangan Asia. Mau dapat apa kalau ekonomi melemah?
(aji/aji)
Next Page
Pernyataan The Fed Dongrak Dolar AS
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular