
Awas, Dolar AS Mulai Dekati Rp 14.100!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 November 2019 08:33

Sang presiden ke-45 Negeri Adidaya juga menyinggung soal kebijakan moneter Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). Seperti biasa, Trump menyebut bahwa kebijakan moneter The Fed masih terlalu ketat. Padahal The Fed sudah menurunkan suku bunga acuan tiga kali tahun ini.
"Ingat bahwa kita sedang berkompetisi dengan negara-negara lain yang menurunkan suku bunga sehingga banyak di antara mereka yang malah mendapat uang saat meminjam? Itulah suku bunga negatif. Saya mau itu, beri saya uang itu. The Fed tidak membiarkan kita mendapat yang seperti itu," papar Trump.
Namun tidak semua orang di AS sepakat dengan penerapan suku bunga negatif. Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, menilai suku bunga negatif tidak bisa diterapkan di AS.
"Saya tidak berpikir AS butuh suku bunga negatif. Ekonomi kita kuat kok," tuturnya dalam wawancara bersama CNBC International.
Terlepas dari tekanan yang terus diberikan oleh Trump, The Fed sendiri memang masih cenderung menerapkan kebijakan yang cenderung akomodatif. Neel Kashkari, Presiden The Fed Minneapolis, menyebut bahwa risiko di perekonomian AS masih cukup besar.
"Data-data yang masuk sejak rapat terakhir agak soft, sehingga saya melihat ada sedikit risiko downside. Oleh karena itu, kebijakan moneter mungkin agak akomodatif. Saya tidak akan mendahului karena pengambilan kebijakan haruslah data dependent, tetapi outlook kami cenderung ke arah penyesuaian," jelas Kashkari, seperti dikutip dari Reuters.
Pasar memperkirakan The Fed tidak akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas Federal Funds Rate ditahan di 1,5-1,75% pada rapat 11 Desember mencapai 96,3%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
"Ingat bahwa kita sedang berkompetisi dengan negara-negara lain yang menurunkan suku bunga sehingga banyak di antara mereka yang malah mendapat uang saat meminjam? Itulah suku bunga negatif. Saya mau itu, beri saya uang itu. The Fed tidak membiarkan kita mendapat yang seperti itu," papar Trump.
Namun tidak semua orang di AS sepakat dengan penerapan suku bunga negatif. Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, menilai suku bunga negatif tidak bisa diterapkan di AS.
Terlepas dari tekanan yang terus diberikan oleh Trump, The Fed sendiri memang masih cenderung menerapkan kebijakan yang cenderung akomodatif. Neel Kashkari, Presiden The Fed Minneapolis, menyebut bahwa risiko di perekonomian AS masih cukup besar.
"Data-data yang masuk sejak rapat terakhir agak soft, sehingga saya melihat ada sedikit risiko downside. Oleh karena itu, kebijakan moneter mungkin agak akomodatif. Saya tidak akan mendahului karena pengambilan kebijakan haruslah data dependent, tetapi outlook kami cenderung ke arah penyesuaian," jelas Kashkari, seperti dikutip dari Reuters.
Pasar memperkirakan The Fed tidak akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas Federal Funds Rate ditahan di 1,5-1,75% pada rapat 11 Desember mencapai 96,3%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular