Yaelah! Baru Juga IPO, 3 Emiten Ini Udah Masuk Saham Gocap

tahir saleh, CNBC Indonesia
13 November 2019 07:23
3 Saham Emiten Ini Meroket 30% Sehari, Ada Apa?
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Selain tiga emiten yang sahamnya masuk deretan 'gocap', pada perdagangan Selasa kemarin tercatat tiga emiten mengalami kenaikan harga saham hingga di atas 30% dalam sehari di tengah sepinya aksi korporasi emiten tersebut.

Penguatan harga saham tersebut juga terjadi di tengah aksi jual bersih (net sell) asing Selasa kemarin yang cukup gencar mencapai Rp 508,98 miliar di semua pasar, di mana net selldi pasar reguler menembus Rp 483,86 miliar.

Data perdagangan BEI menunjukkan, tiga emiten tersebut yakni PT Eastpark Hotel Tak (EAST) sahamnya melesat 34,57% di level Rp 109/saham, atau kena auto reject atas karena menyentuh kenaikan maksimal sehari 35% pada rentang harga saham Rp 50-200/saham. Nilai transaksi perdagangan Rp 74 miliar dan volume perdagangan 77,49 juta saham.

Berikutnya saham PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB)melonjak 34,18% di level Rp 106/saham. Nilai transaksi sebesar Rp 5,31 miliar dan volume perdagangan 54,21 juta saham.


Emiten ketiga yakni PT Andira Agro Tbk (ANDI)sahamnya melesat 32,16% di level Rp 226/saham dengan nilai transaksi Rp 14,1 miliar dan volume perdagangan 68,38 juta saham.

Dari sisi fundamental, kinerja Eastpark Hotel masih positif. Pendapatan pada 9 bulan tahun ini atau per September 2019 naik menjadi Rp 44,67 miliar, dari periode yang sama tahun lalu Rp 37,46 miliar, sementara laba bersih juga naik menjadi Rp 4,39 miliar dari sebelumnya Rp 1,16 miliar.

Adapun untuk Northcliff yang dulu bernama PT Skybee Tbk, pendapatannya turun menjadi Rp 3,66 miliar pada 9 bulan tahun ini, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 4,25 miliar, sementara perusahaan masih menderita rugi bersih Rp 26,96 juta dari rugi bersih sebelumnya Rp 1,23 miliar.

Emiten ketiga, Andira Agro baru tercatat di BEI pada 16 Agustus lalu di harga perdana Rp 200/saham.

Hingga September 2019, atau 9 bulan tahun ini, pendapatan perusahaan turun tipis menjadi Rp 211,95 miliar, dari September 2018 yakni Rp 229,13 miliar. Laba bersih juga turun menjadi Rp 14,78 miliar dari sebelumnya Rp 19,02 miliar.

Simak analisis saham emiten CPO

[Gambas:Video CNBC]

(tas/sef)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular