Meski Menguat Tipis, Rupiah Terbaik Ketiga di Asia

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 November 2019 17:24
Tunggu Pidato Trump, Investor Wait and See
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Pergerakan rupiah dan mayoritas mata uang utama Asia mencerminkan kehati-hatian pelaku pasar di perdagangan hari ini, apalagi nanti malam Presiden AS, Donald Trump, akan berbicara dalam forum Economic Club di New York. 

Pernyataan terbaru dari Trump mengenai perkembangan negosiasi kesepakatan dagang tentunya akan dinanti para pelaku pasar. 

Terakhir kali berbicara pada akhir pekan lalu, Trump mengatakan perundingan kesepakatan dagang dengan China berjalan dengan baik, tetapi hanya akan menandatangani kesepakatan dengan China jika hal tersebut menjadi yang terbaik bagi Negeri Paman Sam.

Trump juga menyatakan ada pemberitaan yang kurang tepat soal bea masuk. Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa AS-China sepakat untuk menghapus bea masuk yang berlaku selama masa perang dagang lebih dari setahun terakhir, sebagaimana dilansir CNBC International



AS sudah mengenakan bea masuk terhadap importasi produk China senilai US$ 550 miliar. Sedangkan China membebankan bea masuk kepada impor produk made in the USA senilai US$ 185 miliar.

Seperti diketahui sebelumnya, China pada pekan lalu mengklaim jika sudah mencapai kesepakatan dengan AS untuk membatalkan sebagia bea masuk. 

Mengutip CNBC International pada Kamis (7/11/19), Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengatakan baik AS maupun China setuju untuk membatalkan rencana pengenaan berbagai bea masuk. Perundingan yang konstruktif dalam dua pekan terakhir membuat kedua negara sudah dekat dengan kesepakatan damai dagang fase I.



Namun, Peter Navarro, Penasihat Perdagangan Gedung Putih, menegaskan bahwa belum ada kesepakatan soal penghapusan bea masuk. Dia menilai China melakukan klaim sepihak.

"Sampai saat ini belum ada kesepakatan mengenai pencabutan bea masuk sebagai syarat ditandatanganinya perjanjian damai dagang fase I. Mereka (China) mencoba bernegosiasi di ruang publik," tegas Navarro dalam wawancara bersama Fox Business Network, seperti dikutip dari Reuters.

Selain itu, ada kabar bagus dari daratan Eropa yang membuat sentimen pelaku pasar membaik. Melansir CNBC International, Presiden Trump pekan ini diperkirakan akan mengumumkan penundaan kenaikan bea masuk produk otomotif dari Uni Eropa hingga enam bulan ke depan. 

TIM RISET CNBC INDONESIA  (pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular