
Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Apa Manfaatnya bagi Ekonomi RI?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 November 2019 20:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Keputusan tersebut dikeluarkan FIFA dalam Council Meeting di Shanghai, 24 Oktober lalu. Rapat tersebut dipimpin Presiden FIFA, Gianni Infantino.
Meski tidak se-wah Piala Dunia level senior, tetap saja tuan rumah Piala Dunia U-20 bisa menaikkan nama Indonesia, dan menjadi modal awal penyelenggaraan Piala Dunia level senior.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan mengajukan sepuluh stadion dari beberapa kota untuk menggelar pertandingannya.
Sepuluh venue itu adalah Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Wibawa Mukti di Cikarang, Stadion Pakansari di Bogor, Stadion Patriot Bekasi, Stadion Mandala Krida di Yogyakarta, Stadion Manahan Solo, Jakabaring di Palembang, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Gelora Bung Tomo di Surabaya, serta Stadion I Wayan Dipta di Bali.
FIFA juga telah melakukan peninjauan awal untuk beberapa kota. Sekretariat Jenderal (Sekjen PSSI), Ratu Tisha Destria dan pihak PSSI juga sudah melakukan kunjungan ke beberapa kepala daerah guna menyampaikan input dari FIFA terkait kesiapan kota menjadi tuan rumah.
"Kota-kota yang kami ajukan sebagai tuan rumah, sangat positif sambutannya dan mengatakan siap berbenah supaya layak menjadi tuan rumah yang baik. Sampai saat ini kami masih optimis dan langsung menyampaikan hasil evaluasi FIFA saat peninjauan awal," kata Tisha lewat pesan pendek, dilansir dari detikSport.
Selain bisa mengangkat nama persepakbolaan Tanah Air di mata Dunia, penyelenggaraan Piala Dunia U-20 bisa memberikan dampak perekonomian bagi Indonesia.
Kota-kota yang akan menjadi penyelenggara Piala Dunia U-20 tentu akan berbenah, dan roda perekonomian akan begerak di kawasan tersebut. Selain itu dampak yang paling terlihat tentunya dari sektor pariwisata.
Sebelum Indonesia, Polandia merupakan negara tuan rumah ajang dua tahunan ini. Piala Dunia U-20 berlangsung di negara tersebut di tahun ini, yakni pada 23 Mei - 15 Juni.
Presiden Asoasiasi Sepakbola Polanida, Zbigniew Boniek, mengatakan ajang Piala Dunia U-20 bisa memberikan dampak yang besar bagi sektor pariwisata, berkaca dari pengalaman menyelenggarakan EURO 2012.
"Setelah EURO 2012, ada pertumbuhan yang besar di sektor pariwisata karena kami menunjukkan sebagai negara di mana Anda bisa makan dengan baik, di mana warganya sangat ramah dan Anda merasa aman. Ini adalah kesempatan besar untuk menunjukkan negara kami, tidak hanya dalam arti sepakbola. Jadi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada FIFA karena mempercayai kami dan memberikan kesempatan besar ini" kata Boniek dalam wawancara setelah mendapat kesempatan menyelenggarakan Piala Dunia U-20, sebagaimana dilansir situs resmi FIFA.
Organisasi Pariwisata Polandia (Polish Tourism Organisation/POT) langsung menjadikan ajang tersebut sebagai bahan kampanye pariwisata ke negara-negara peserta.
Berdasarkan data dari Badan Statistik Polandia, pada bulan Mei dan Juni terjadi peningkatan jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang dilihat dari jumlah hunian di hotel, penginapan, maupun sejenisnya.
Pada bulan Mei, tercatat jumlah hunian sebanyak 3.280.645, naik 8,9% dibandingkan Mei 2018. Sementara pada bulan Juni tercatat ada kenaikan 6,4% menjadi 3.605.839 hunian.
Berkaca dari Polandia, kesempatan menyelenggarakan Piala Dunia U-20 bisa dijadikan ajang untuk menggenjot lagi pariwisata RI, yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
Meski tidak se-wah Piala Dunia level senior, tetap saja tuan rumah Piala Dunia U-20 bisa menaikkan nama Indonesia, dan menjadi modal awal penyelenggaraan Piala Dunia level senior.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan mengajukan sepuluh stadion dari beberapa kota untuk menggelar pertandingannya.
FIFA juga telah melakukan peninjauan awal untuk beberapa kota. Sekretariat Jenderal (Sekjen PSSI), Ratu Tisha Destria dan pihak PSSI juga sudah melakukan kunjungan ke beberapa kepala daerah guna menyampaikan input dari FIFA terkait kesiapan kota menjadi tuan rumah.
"Kota-kota yang kami ajukan sebagai tuan rumah, sangat positif sambutannya dan mengatakan siap berbenah supaya layak menjadi tuan rumah yang baik. Sampai saat ini kami masih optimis dan langsung menyampaikan hasil evaluasi FIFA saat peninjauan awal," kata Tisha lewat pesan pendek, dilansir dari detikSport.
Selain bisa mengangkat nama persepakbolaan Tanah Air di mata Dunia, penyelenggaraan Piala Dunia U-20 bisa memberikan dampak perekonomian bagi Indonesia.
Kota-kota yang akan menjadi penyelenggara Piala Dunia U-20 tentu akan berbenah, dan roda perekonomian akan begerak di kawasan tersebut. Selain itu dampak yang paling terlihat tentunya dari sektor pariwisata.
Sebelum Indonesia, Polandia merupakan negara tuan rumah ajang dua tahunan ini. Piala Dunia U-20 berlangsung di negara tersebut di tahun ini, yakni pada 23 Mei - 15 Juni.
Presiden Asoasiasi Sepakbola Polanida, Zbigniew Boniek, mengatakan ajang Piala Dunia U-20 bisa memberikan dampak yang besar bagi sektor pariwisata, berkaca dari pengalaman menyelenggarakan EURO 2012.
"Setelah EURO 2012, ada pertumbuhan yang besar di sektor pariwisata karena kami menunjukkan sebagai negara di mana Anda bisa makan dengan baik, di mana warganya sangat ramah dan Anda merasa aman. Ini adalah kesempatan besar untuk menunjukkan negara kami, tidak hanya dalam arti sepakbola. Jadi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada FIFA karena mempercayai kami dan memberikan kesempatan besar ini" kata Boniek dalam wawancara setelah mendapat kesempatan menyelenggarakan Piala Dunia U-20, sebagaimana dilansir situs resmi FIFA.
Organisasi Pariwisata Polandia (Polish Tourism Organisation/POT) langsung menjadikan ajang tersebut sebagai bahan kampanye pariwisata ke negara-negara peserta.
Berdasarkan data dari Badan Statistik Polandia, pada bulan Mei dan Juni terjadi peningkatan jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang dilihat dari jumlah hunian di hotel, penginapan, maupun sejenisnya.
Pada bulan Mei, tercatat jumlah hunian sebanyak 3.280.645, naik 8,9% dibandingkan Mei 2018. Sementara pada bulan Juni tercatat ada kenaikan 6,4% menjadi 3.605.839 hunian.
Berkaca dari Polandia, kesempatan menyelenggarakan Piala Dunia U-20 bisa dijadikan ajang untuk menggenjot lagi pariwisata RI, yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
Most Popular