
Bursa Asia Menghijau, IHSG Malah K.O Sepekan!
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 November 2019 13:49

Gagalnya IHSG menguat di pekan ini ternyata terbebani oleh sektor perbankan dan konsumer.
Pada perdagangan hari Rabu (6/11/2019), indeks sektor jasa keuangan ditutup ambruk hingga 1,6%. Pada perdagangan hari Kamis (7/11/2019), koreksinya adalah sebesar 0,96%. Pada perdagangan kemarin, Jumat (8/11/2019), barulah indeks sektor jasa keuangan menguat, namun tipis saja sebesar 0,08%.
Jika ditotal dalam periode 6 November hingga akhir sesi dua perdagangan kemarin, indeks sektor jasa keuangan sudah jatuh sebesar 2,47%.
Dalam periode yang sama, harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah 1,26%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ambruk 7,21%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) anjlok 1,39%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terkoreksi 0,65%.
Sementara sektor konsumer terbebani oleh data Survei Penjualan Eceran (SPE) periode September 2019 yang dipublikasikan oleh (BI) Rabu (6/11/19).
Data tersebut menunjukkan bahwa penjualan barang-barang ritel hanya tumbuh tipis sebesar 0,7% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada bulan September, sangat jauh di bawah capaian periode yang sama tahun lalu (September 2018) yang mencapai 4,8% YoY.
Untuk diketahui,sudah sedari bulan Mei pertumbuhan penjualan barang-barang ritel tak bisa mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan pada bulan Juni, penjualan barang-barang ritel terkontraksi 1,8% secara tahunan. Pada Juni 2018, diketahui ada pertumbuhan sebesar 2,3% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/tas)
Pada perdagangan hari Rabu (6/11/2019), indeks sektor jasa keuangan ditutup ambruk hingga 1,6%. Pada perdagangan hari Kamis (7/11/2019), koreksinya adalah sebesar 0,96%. Pada perdagangan kemarin, Jumat (8/11/2019), barulah indeks sektor jasa keuangan menguat, namun tipis saja sebesar 0,08%.
Dalam periode yang sama, harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah 1,26%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ambruk 7,21%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) anjlok 1,39%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terkoreksi 0,65%.
Sementara sektor konsumer terbebani oleh data Survei Penjualan Eceran (SPE) periode September 2019 yang dipublikasikan oleh (BI) Rabu (6/11/19).
Data tersebut menunjukkan bahwa penjualan barang-barang ritel hanya tumbuh tipis sebesar 0,7% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada bulan September, sangat jauh di bawah capaian periode yang sama tahun lalu (September 2018) yang mencapai 4,8% YoY.
Untuk diketahui,sudah sedari bulan Mei pertumbuhan penjualan barang-barang ritel tak bisa mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan pada bulan Juni, penjualan barang-barang ritel terkontraksi 1,8% secara tahunan. Pada Juni 2018, diketahui ada pertumbuhan sebesar 2,3% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/tas)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular