
Internasional
IMF Proyeksi Ekonomi Eropa Semakin Melambat, Tanda Resesi?
Wangi Sinintya Mangkuto & Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
07 November 2019 12:13

Kepala Dana Bailout Zona Euro, Klaus Regling, menegaskan perlambatan pertumbuhan ekonomi di zona euro akan lebih tajam dari yang diperkirakan. Meski demikian, ia menampik resesi akan segera datang.
"Kami berada dalam fase perlambatan, tetapi bukan resesi," kata Regling dsebagaimana dilansir dari Reuters.
Menurut data Eurostat per September, produk domestik bruto zona euro meningkat sebesar 0,2% pada kuartal II, setelah ekspansi 0,4% dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Angka tersebut mengkonfirmasi pandangan suram untuk blok mata uang 19 negara ini, yang menghadapi ancaman dan ketidakpastian dari Brexit dan perang perdagangan global.
Meski demikian, Klaus Regling yang mengepalai organisasi yang menawarkan bantuan untuk ekonomi kawasan euro itu mengatakan zona euro memiliki fundamental ekonomi yang kuat.
"Kita harus ingat bahwa tidak setiap perlambatan siklus mengarah ke resesi dan tidak setiap resesi menyiratkan krisis lain," kata Regling.
"Penting untuk melihat dinamika yang mendasarinya. Perlambatan pertumbuhan ini terutama berkaitan dengan faktor-faktor eksternal, sementara permintaan domestik tetap kuat."
Dia menambahkan bahwa Eropa sekarang lebih siap untuk menghadapi krisis di masa depan, dibandingkan saat satu dekade yang lalu. Tetapi upaya memperkuat keuangan wajib dilakukan.
"Asuransi simpanan umum, kapasitas fiskal untuk stabilisasi makroekonomi dan kebutuhan untuk menciptakan 'safe asset' Eropa harus didiskusikan," kata Regling.
(sef/sef)
"Kami berada dalam fase perlambatan, tetapi bukan resesi," kata Regling dsebagaimana dilansir dari Reuters.
Menurut data Eurostat per September, produk domestik bruto zona euro meningkat sebesar 0,2% pada kuartal II, setelah ekspansi 0,4% dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Meski demikian, Klaus Regling yang mengepalai organisasi yang menawarkan bantuan untuk ekonomi kawasan euro itu mengatakan zona euro memiliki fundamental ekonomi yang kuat.
"Kita harus ingat bahwa tidak setiap perlambatan siklus mengarah ke resesi dan tidak setiap resesi menyiratkan krisis lain," kata Regling.
"Penting untuk melihat dinamika yang mendasarinya. Perlambatan pertumbuhan ini terutama berkaitan dengan faktor-faktor eksternal, sementara permintaan domestik tetap kuat."
Dia menambahkan bahwa Eropa sekarang lebih siap untuk menghadapi krisis di masa depan, dibandingkan saat satu dekade yang lalu. Tetapi upaya memperkuat keuangan wajib dilakukan.
"Asuransi simpanan umum, kapasitas fiskal untuk stabilisasi makroekonomi dan kebutuhan untuk menciptakan 'safe asset' Eropa harus didiskusikan," kata Regling.
(sef/sef)
Pages
Most Popular